Kadang.. kita bingung kalau kita sepi pekerjaan. Kadang kita di bingungkan oleh bertumpuknya pekerjaan, saking banyaknya, kita lalu menyerah.. haha.. itulah kebanyakan kita yang seringkali kehilangan oriantasi hidup. Memaknai hidup melulu dengan kaca mata duniawi semata-mata. ukuran duniawi memang seringkali mengungkung kita dengan penjara yang lebih keras dari yang kita sangka.
Kadang.. kita lupa.. apa tujuan kita bekerja, mencari pekerjaan, memaknai pekerjaan. Coba sekali-kali kita merenung. Kita sibuk sekali sampai keluarga yang membutuhkan kita, kita bengkalaikan.. hmm itu karena tujuan kita yang mencintai keluarga dengan jalan menapkahi kebutuhan duniawi mereka yang terlalu hebat! salahkah kita? Rasanya tidak juga sih.. tapi seringkali kita berhadapan dengan anggota keluarga yang lebay.. merasa terasing dan di asingkan oleh kita.. padahal bukankah kita mencari nafkah buat mereka juga? Kearifan kadang memang omong kosong belaka. Karena kebijaksanaan itu sangat relatif terhadap kebijaksinian. Segala yang kita bijaksana itu sangat subjektif.
Kadang.. kita terhenyak. Dimana kita? Kita yang terasing oleh pengasingan diri kita sendiri. hmm akhirnya kita terduduk.. Dan makin masuk kedalam ragawi yang makin memasung kita dalam diri kita sendiri. Kesendirian yang kita bangga-banggakan, akhirnya menjadi semu. Karena kita lalu kesepian.. sepi sekali.. Dan ketika kesadaran yang terlambat itu datang; kita tak lagi mampu memahami orang lain, pun begitu.. orang lain akan sangat kesulitan memahami kita.
Kadang akhirnya kita harus mengambil keputusan.. menarik diri.. jauh.... kedalam alam kita sendiri.. ya sudahlah.. dari pada menjadi aneh di depan orang.. lebih baik menarik diri.. mengubur.. menjadi abu.. menjadi angin.. menjadi udara.. menjadi diri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar