Darmawan
Program
Doktor Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
PNS di
lingkungan Kementrian Agama RI
Abstrak
Tingkat
inflasi di Indonesia biasanya meningkat pada sekitar akhir tahun, kuartal
ketiga. Hal ini bisa di sebabkan oleh banyak faktor, yang paling sering menjadi
faktor utama adalah telah habisnya beberapa komoditas pertanian primer hasil
panen, sehingga mengakibatkan meningkatnya harga beras di pasaran. Liburan
akhir tahun dan hari libur keagamaan juga mendorong konsumsi masyarakat secara
berlebihan, hal ini tentu berperan besar meningkatkan laju inflasi. Dilain
pihak banyak kementerian / lembaga yang
sudah bertahun-tahun menerapkan manajemen proyek yang sama. Hampir semua
kementerian / lembaga memiliki daya serap anggaran yang rendah pada semester satu.
Bahkan banyak tender proyek baru di mulai pada sekitar bulan Agustus. Hal ini
mengakibatkan, proyek baru bisa berjalan pada bulan Oktober, November dan Desember.
Tentu saja penumpukan ini berdampak pada 2 kemungkinan, besarnya uang yang
beredar dan kemungkinan kegagalan proyek karena tahun anggaran hampir berakhir.
Selanjutnya besarnya Rupiah yang di
keluarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah mungkin meningkatkan laju inflasi, tentu saja selanjutnya mendorong
peningkatan kurs Rupiah.
Keywords:
proyek pemerintah, inflasi, kurs
Background:
Data dari Biro Pusat Statistik
menunjukkan[1] daya
serap anggaran pada hampir semua kementerian dan lembaga dalam semester I (Januari
– Juli) begitu rendah. Hal ini mempengaruhi belanja pemerintah pusat secara
umum yang menunjukkan pola belanja dengan karakteristik penyerapan yang rendah
di semester pertama dan menumpuk pada akhir tahun anggaran berjalan. Data ini
menunjukkan sedikitnya kegiatan pemerintah pada bulan – bulan ini kecuali
belanja rutin semata, seperti belanja pegawai; belanja layanan daya dan jasa;
belanja ATK; dan belanja rehab kecil. Yang berarti kecilnya pengeluaran negara
selain belanja pegawai yang memang masih mendominasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Dan hampir tidak ada
satupun proyek pemerintah, kementerian / lembaga yang di laksanakan pada bulan
– bulan semester 1 (satu) ini. Hal ini bisa kita lihat dari dua indikator 1)
sedikitnya kegiatan proyek faktual pemerintah, baik pemerintah pusat maupun
daerah dan 2) sedikit atau hampir tidak adanya penawaran tender proyek
pemerintah di media masa nasional baik pemerintah pusat, pemerintah daerah,
bahkan lembaga - lembaga pemerintah lainnya (seperti pengadaan barang dan jasa
pada perguruan tinggi). Pola yang terjadi di tingkat pemerintah pusat dan
daerah tersebut akan mengganggu rencana
kinerja kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara terhadap
perekonomian secara umum. Di sisi lain, akan berdampak pula pada pertumbuhan
ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pengentasan kemiskinan yang menjadi
sasaran kebijakan fiskal secara khusus.
Menurut Direktorat jendral Pajak, Proyek
Pemerintah adalah proyek yang tercantum dalam Daftar Isian Proyek (DIP) atau
dokumen yang dipersamakan dengan DIP termasuk proyek yang dibiayai dengan
Perjanjian Penerusan Pinjaman (PPP)/Subsidiary Loan Agreement (LOA). Proyek – proyek
kegiatan pemerintah ini baik belanja barang maupun jasa akan tiba tiba melonjak
pada tiga bulan terakhir, Oktober, November dan Desember. Pada bulan – bulan
ini, secara tiba – tiba semua kementerian / lembaga, pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah provinsi dan kabupaten sibuk.
Bahkan pada bulan November dan Desember semua hotel dari bintang tiga ke
atas, semua balai – balai pendidikan dan latihan kementerian / lembaga,
pemerintah pusat dan daerah penuh dengan acara rapat kerja, seminar, lokakarya
dan workshop. Semua organ pemerintah seakan – akan berlomba secara berlebihan
menghabiskan anggaran yang mau berakhir ini. Seakan – akan kinerja sebuah organisasi pemerintah hanya
diukur oleh daya serap anggaran semata – mata, bukan pada pencapaian kinerja
output, outcome dan benefit yang sudah digariskan di tahun anggaran.
Berdasarkan Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP) Semester I tahun 2006 sampai dengan semester I tahun
2010 didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 1 Daya Serap Anggaran Kementerian / Lembaga pada semester I
Tahun
|
Belanja
Pemerintah Pusat
(dalam
triliun Rupiah)
|
Realisasi
Sem. I
(dalam
triliun Rupiah)
|
Persentase
|
2006
|
427.6
|
134.3
|
31
|
2007
|
763.57
|
168.68
|
33.42
|
2008
|
989.49
|
218.9
|
31.4
|
2009
|
685.035
|
173.413
|
25.3
|
2010
|
781.5
|
204.7
|
26.2
|
Data diatas menunjukkan rendahnya
daya serap anggaran yang berarti sedikitnya kegiatan pemerintah di luar belanja
rutin pada bulan januari sampai dengan bulan juli. Persentase realisasi
anggaran bahkan tidak pernah mencapai 50% (setengah dari anggaran) atau bahkan
40% sekalipun. Data menunjukkan pergerakannya hanya sekitar 20% sampai 30-an %.
Bahkan di akhir tahun pun tidak jauh berbeda, Tahun 2010 lalu, penyerapan
belanja modal hanya mencapai 84,49 persen atau sekitar Rp80,29 triliun dari
alokasi sebesar Rp95,02 triliun. Tetapi, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
2011 pemerintah justru meningkatkan alokasi belanja modal menjadi sebesar
Rp140,95 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2011.
Dari realisasi penyerapan belanja modal hingga awal September 2011 hanya
mencapai 26,9 persen dari alokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Perubahan 2011. Realisasi itu lebih rendah nilainya dibandingkan penyerapan
belanja modal periode yang sama tahun lalu sebesar 27,9 persen.
Penyerapan anggaran yang sering
kali dilakukan Kementerian/Lembaga secara besar-besaran pada akhir tahun dapat
memicu inflasi. Laju inflasi pada bulan November, bahkan hingga Desember setiap
tahun, diperkirakan juga akan dipicu oleh penyerapan anggaran belanja negara
yang cukup agresif pada akhir tahun. Yang menambah masalah kemudian adalah
selain karena adanya penyerapan anggaran secara besar-besaran oleh kementerian
/ lembaga, pada November kemungkinan akan terjadi inflasi karena beberapa harga
komoditas seperti beras dan cabai merah mengalami kenaikan.
Beberapa komoditas ada yang mengalami kenaikan harga, seperti
beras, cabai merah dan cabai keriting. Kondisi tersebut kemungkinan terus
berlanjut hingga Desember karena masa panen sudah terlewati sehingga distribusi
dan penyediaan beras akan bergantung kepada cadangan stok yang tersisa dan
impor. Inflasi Desember itu akan lebih
tinggi dari November, harga beras sudah
naik tinggi karena hasil panennya sudah hampir habis. Hal ini di perparah
dengan perubahan iklim pada saat ini yang sulit di prediksi, sehingga para
petani kesulitan untuk mengatur masa tanam dan jenis tanaman yang akan di
produksi para petani. Tentu saja hal ini juga sebagai akibat dari hari libur
keagaamaan (hari raya Natal), hari libur akhir tahun, yang seringkali juga
memicu tingginya permintaan barang dan jasa. Apalagi dengan kebijakan cuti
bersama yang di tetapkan pemerintah untuk meningkatkan parawisata.
Hypothesis(es)
and Aims:
Hipotesis
Apakah pemerataan waktu proyek pemerintah bisa
menekan laju inflasi sehingga berpengaruh pada upaya mempertahankan stabilitas
kurs mata uang Rupiah?
Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mencari
alternatif kebijakan yang bisa di tempuh bagi para pelaksana anggaran dan
realisasi anggaran, dalam upaya menekan laju inflasi, sehingga menjaga tingkat
stabilitas kurs rupiah, dengan cara melakukan pemerataan proyek – proyek
pemerintah sepanjang tahun anggaran berjalan.
Design:
Secara sederhana Inflasi dapat diartikan
sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus[2].
Hal ini berarti kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu mengakibatkan kenaikan harga pada
barang lainnya (menimbulkan efek domino). Sedangkan kebalikan dari inflasi
disebut deflasi.
Ada beberapa Indikator yang sering
digunakan untuk mengukur tingkat inflasi diantaranya Indeks Harga Konsumen
(IHK)[3].
Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari barang dan
jasa yang dikonsumsi masyarakat. Sejak Juli 2008, paket barang dan jasa dalam sebagai
indikator IHK telah dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007
yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor
perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut secara bulanan
di beberapa kota, di pasar tradisional dan modern terhadap beberapa
jenis barang/jasa di setiap kota.
Indikator inflasi lainnya yang dipergunakan berdasarkan international
best practice antara lain:
- Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). IHPB dari suatu komoditas ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar pertama dengan pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama atas suatu komoditas.
- Deflator Produk Domestik Bruto (PDB). PDB menggambarkan pengukuran level harga barang akhir dan jasa yang diproduksi di dalam suatu negeri. Deflator PDB dihasilkan dengan membagi PDB atas dasar harga nominal dengan PDB atas dasar harga konstan.
Menurut Badan Pusat Statistik,
Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia dikelompokan ke dalam 7 kelompok
pengeluaran (berdasarkan the Classification of individual consumption by
purpose - COICOP), yaitu : Kelompok Bahan Makanan, Kelompok Makanan Jadi,
Minuman, dan Tembakau, Kelompok Perumahan, Kelompok Sandang, Kelompok
Kesehatan, Kelompok Pendidikan dan Olah Raga dan terakhir Kelompok Transportasi
dan Komunikasi.
Disamping pengelompokan
berdasarkan cara COICOP tersebut, BPS saat ini juga mempublikasikan inflasi berdasarkan
pengelompokan yang lainnya yang dinamakan disagregasi inflasi. Disagregasi
inflasi tersebut dilakukan untuk menghasilkan suatu indikator inflasi yang
lebih menggambarkan pengaruh dari faktor yang bersifat fundamental.
Di Indonesia, dalam prakteknya disagegasi
inflasi IHK tersebut dikelompokan menjadi beberapa jenis berdasarkan
penyebabnya:
- Inflasi Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti:
- Interaksi permintaan-penawaran
- Lingkungan eksternal: nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang
- Ekspektasi Inflasi dari pedagang dan konsumen
- Inflasi non Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya karena dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Komponen inflasi non inti terdiri dari :
- Inflasi Komponen Bergejolak (Volatile Food) :
Inflasi
yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan
makanan seperti panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas
pangan domestik maupun perkembangan harga komoditas pangan internasional.
- Inflasi Komponen Harga yang diatur Pemerintah (Administered Prices) :
Inflasi
yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) berupa kebijakan harga
Pemerintah, seperti harga BBM bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan, dll.
Inflasi timbul karena adanya
tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi
permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi. Faktor-faktor
terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar,
dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara partner dagang, peningkatan
harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price), dan
terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya
distribusi. Ibnu Tamiyah[4]
dalam kitabnya Majmu’ Fatwa Syaikhul Islam menyampaikan peringatan penting
mengenai uang sebagai komoditi, yakni: Perdagangan uang akan memicu inflasi; Hilangnya
kepercayaan orang terhadap stabilitas nilai mata uang akan mengurungkan niat
orang untuk melakukan kontrak jangka panjang; Perdagangan dalam negeri akan
menurun karena kekhawatiran stabilitas nilai uang; Perdagangan internasional
akan menurun; Logam berharga (emas & perak) yang sebelumnya menjadi nilai
intrinstik mata uang akan mengalir keluar negeri.
Faktor penyebab terjadi demand
pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap
ketersediaannya. Keadaan inilah yang dalam makalah ini menjadi perhatian kita
dalam memahami hubungan proyek pemerintah, inflasi dan kurs. Dalam konteks
makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang melebihi output
potensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari
pada kapasitas perekonomian. Sementara itu, faktor ekspektasi inflasi
dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi dalam menggunakan
ekspektasi angka inflasi dalam keputusan kegiatan ekonominya. Ekspektasi
inflasi tersebut apakah lebih cenderung bersifat adaptif atau forward
looking. Hal ini tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat
produsen dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar keagamaan
(lebaran, natal, dan tahun baru) dan penentuan upah minimum regional (UMR).
Meskipun ketersediaan barang secara umum diperkirakan mencukupi dalam mendukung
kenaikan permintaan, namun harga barang dan jasa pada saat-saat hari raya
keagamaan dan peringatan pergantian tahun meningkat lebih tinggi dari komdisi supply-demand
tersebut. Demikian halnya pada saat penentuan UMR, pedagang ikut pula
meningkatkan harga barang meski kenaikan upah tersebut tidak terlalu signifikan
dalam mendorong peningkatan permintaan.
Yang harus di perhatikan pada pergeseran
tingkat inflasi adalah bahwa jika tingkat
inflasi domestik (tingkat inflasi negara kita) yang lebih tinggi dibanding
dengan tingkat inflasi di negara tetangga (atau negara yang berhubungan dagang
dengan kita baik ekspor maupun impor) menjadikan tingkat bunga domestik riil
menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.
Hubungan kurs valuta asing dengan
inflasi contohnya adalah apabila Indonesia mengalami inflasi lebih tinggi dari
USA dan nilai kursnya tidak berubah. Hal ini menyebabkan harga ekspor barang
dan jasa di Indonesia menjadi relatif lebih mahal dan tidak mampu berkompetisi
dengan barang dan jasa dari luar negeri. Ekspor Indonesia akan cenderung
menurun sedangkan impor dari negara lain cenderung meningkat. Dampaknya, Rupiah
akan mengalami tekanan dan terdepresiasi atau US$ akan mengalami apresiasi
terhadap Rupiah.
Dalam rangka mengurangi tekanan
inflasi tersebut, Pemerintah (eksekutif) dan Bank Indonesia senantiasa
meningkatkan koordinasi dalam melakukan pemantauan dan pengendalian inflasi,
yang antara lain ditempuh melalui kebijakan untuk menstabilkan nilai tukar
rupiah, menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi kebutuhan bahan
pokok, menurunkan ekspektasi inflasi yang masih berada pada level yang tinggi,
meminimalkan dampak lanjutan administered price, serta mengendalikan permintaan
agregat agar tidak melebihi kapasitas perekonomian. Dengan berbagai kebijakan tersebut diharapkan
peningkatan laju inflasi dapat dihambat, dan pertumbuhan ekonomi dapat bergerak
naik. Dalam pelaksanaannya koordinasi ini, seringkali independensi Bank
Indonesia terkooptasi oleh kepentingan politik pemerintah. Walaupun perundangan
tentang independensi Bank Indonesia telah sama – sama di pahami, pada praktek
hal ini tidak semudah teori.
Hubungan antara tingkat laju
inflasi dan tingkat stabilitas kurs mata uang rupiah yang telah di jelaskan
sebelumnya tentu hanya merupakan model yang di reduksi dari realitas sebenarnya
untuk kepentingan pembatasan masalah dan ruang lingkup pembicaraan pada tulisan
ini. Sedangkan hubungannya dengan pemerataan waktu proyek yang dilaksanakan
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah, berupa tingkat daya serap terhadap
anggaran (Anggaran pendapatan dan belanja negara serta Anggaran pendapatan dan
belanja daerah) akan di gambarkan oleh model Hubungan Antara Pemerataan waktu
proyek pemerintah, Inflasi, Kurs Rupiah yang digambarkan dalam diagram berikut:
Gambar 2 Model Darmawan: Hubungan antara Pemerataan Waktu
Proyek, Tingkat Inflasi dan Tingkat Stabilitas Kurs Rupiah
Potential
Impact:
Dari pengalaman penulis sebagai pegawai
negeri di lingkungan Kementerian agama,
permasalahan yang sering menimbulkan rendahnya daya serap anggaran adalah
sebagai berikut, pada proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa : 1)
spesifikasi teknis barang/jasa tidak ada/tidak jelas; 2) perencanaan pemilihan
sumber dana yang tidak tepat; 3) biaya di lapangan tidak sesuai dengan Standar
Biaya Umum dan Standar Biaya Khusus; 4) banyaknya pengaduan masyarakat atau LSM
ke Polri dan Kejaksaan; 5) kurangnya sosialisasi mekanisme pengadaan barang dan
jasa; 6) kurangnya panitia pengadaan yang bersertifikat L; 7) peraturan
perundang-undangan yang seringkali saling bertentangan; 8) pembebasan lahan. Rendahnya
daya serap anggaran berarti sedikitnya proyek pemerintah dan belanja barang dan
jasa yang di lakukan pemerintah baik oleh kementerian / lembaga maupun
pemerintah daerah. Sejak diterbitkannya Keputusan presiden nomor 80 tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pegawai negeri
tidak lagi saling berebut menjadi pimpinan proyek, bahkan seringkali saling
melempar tawaran jabatan diantara para pegawai negeri. Hal ini seringkali
diakibatkan oleh ketakutan yang tidak perlu dari para pegawai negeri yang
menjadi Pejabat pembuat komitmen / Pejabat penaggungjawab kegiatan (PPK) karena
kasus hukum yang melibatkan jabatan ini pada proyek-proyek pada tahun anggaran sebelumnya.
Salah satu hal lain yang
menyebabkan rendahnya daya serap anggaran adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran
dan Proses Revisi. Sistem pengumpulan data, penyimpanan dan distribusi data di
lingkungan kementerian / lembaga seringkali sangat buruk[6].
Perencanaan anggaran yang tidak matang sering menyebabkan anggaran belanja
harus direvisi. Bahkan sering dalam pengajuan penyusunan anggaran yang tidak
disertai dokumen pendukung yang memadai, seperti Term of Reference (TOR),
Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan lain-lain, menyebabkan anggaran yang diajukan
diberi tanda bintang. Harus diakui proses pendataan dan pengarsipan data di
banyak kementerian / lembaga belum begitu baik (walaupun sekarang sudah mulai
ada upaya untuk melakukan pendataan secara online secara langsung oleh satuan
kerja terkecil di masing – masing kementerian / lembaga). Padahal, revisi dan
“penghilangan” anggaran bertanda bintang memerlukan proses yang memakan waktu.
Lebih parah lagi apabila revisi anggaran dilakukan beberapa kali, sehingga
berakibat proses penyerapan belanja terhambat. Hal ini menyimpulkan bahwa
sumber daya manusia fungsional perencana di masing-masing kementerian / lembaga
sangat buruk. Bahkan sering di temukan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kegiatan kementerian / lembaga merupakan duplikat kegiatan tahun sebelumnya
yang tentu saja seharusnya memerlukan banyak penyesuaian. Penyesuaian yang di
lakukan oleh para perencana anggaran hanya lah menaikkan beberapa persen dari
masing – masing mata anggaran. Padahal asumsi perubahan bisa sangat banyak,
misalnya perubahan jumlah pegawai, pemekaran struktur organisasi, asumsi
kenaikan harga – harga barang, dan masih banyak lagi yang seharusnya di
pertimbangkan secara matang.
Terhadap permasalahan penyerapan
anggaran belanja pemerintah pusat yang rendah di semester I selama ini, maka
perlu upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah untuk dapat mempercepat
penyerapan belanja pemerintah pusat ke depan. a) Menghimbau kementerian / lembaga
untuk segera menyelesaikan masalah internal dalam pelaksanaan anggaran; b)
Kementerian Keuangan melakukan komunikasi aktif dengan kementerian / lembaga
untuk membantu proses penyelesaian pelaksanaan anggaran; c) Sedangkan untuk
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), didorong untuk
meningkatkan sosialisasi kepada seluruh kementerian / lembaga dan Pemda
mengenai mekanisme pengadaan barang dan jasa. Rendahnya daya serap anggaran
atau sedikitnya kegiatan belanja modal, belanja barang dan jasa pemerintah pada
semester ini akan mengakibatkan dua hal penting, tidak bergeraknya perekonomian
yang seharusnya di gerakkan oleh realisasi anggaran. Dan yang kedua berarti
akan ada penumpukan realisasi anggran pada bulan – bulan selanjutnya.
Yang belum dikaji adalah apakah
jika daya serap anggaran membaik, anggaran yang tersedia cukup dan tidak
mengakibatkan defisit anggaran? Hal ini bisa dilihat pada contoh realisasi
anggaran semester I tahun 2006 berikut
ini:
(dalam
triliun rupiah)
|
||
Semester I
TA 2006
|
Anggaran
|
Realisasi
|
Pendapatan
Negara dan Hibah
|
625,2
|
236,6
|
Belanja
Negara
|
647,7
|
237,9
|
Belanja
Pemerintah Pusat
|
427,6
|
134,3
|
Belanja
untuk Daerah
|
220,1
|
103,6
|
Defisit
Anggaran
|
22,4
|
1,3
|
Pembiayaan
Neto
|
22,4
|
11,6
|
SILPA
|
-
|
Hal ini menjadi penting sebab,
menjadi masalah juga jika para pelaksana anggaran: Kuasa Pengguna anggaran
(KPA), Pejabat Pembuat Komitmen / Pejabat Penanggungjawab Kegiatan (PPK) dan
bendahara telah siap merealisasikan anggaran, di lain pihak anggaran yang
tersedia di departemen keuangan tidak tersedia?
Alternatif pinjaman yang selama ini
diambil hanya akan menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Penulis mencoba memberikan alternatif pilihan lain. Seperti kita ketahui, masa
pembayaran pajak oleh wajib pajak selalu di usahakan ditunda sampai masa
pembayaran terakhir mencapai limit waktu. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
nomor 184/PMK.03/2007) Untuk SPT Tahunan : untuk Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi, paling lama 3 (tiga) bulan setelah
akhir Tahun Pajak; untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib
Pajak badan, paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir Tahun Pajak. Jika kita
menginginkan realisasi pendapatan negara lebih besar, kita bisa membuat para
pembayar pajak membayar lebih cepat dan tepat waktu dengan cara memberikan
pengurangan besar pajak secara progresif berdasarkan waktu pembayarannya.
Sehingga hal ini bisa menjadi salah satu cara juga bagi para wajib pajak untuk
mendapatkan pengurangan pajak. Tentu saja bagi para bendaharawan juga di
harapkan untuk segera menyetorkan pajak yang bisa dipungut negara sesegera
mungkin.[7]
Patut juga kita pahami bahwa tujuan
dari pembangunan infrastruktur yang paling utama adalah lancarnya kegiatan
ekonomi di sektor rill. Dilain pihak yang menjadi masalah kemudian adalah jika
pada sebuah kawasan industri (di Dayeuhkolot Bandung Jawa Barat misalnya),
semua ruas jalan akses menuju kawasan industri ini di perbaiki. Baik itu ruas
jalan Mohamad Toha, Jalan raya Banjaran, Terusan Jalan BuahBatu – Bojongsoang,
dan Jalan Andir Baleendah di perbaiki pada saat yang bersamaan (seperti yang
sudah terjadi selama masa rejim SBY). Lalu mana jalan akses ke kawasan ini? Hal
yang kemudian terpaksa dianggap lumrah bahwa pada bulan-bulan Oktober, November
dan Desember adalah kemacetan akan sangat parah mulai dari jam 5.30 subuh
sampai jam 21.00 malam, Sehingga para pekerja pabrik kesulitan menuju
pabriknya, bahan baku kesulitan masuk karena truk-truk besar tidak bisa masuk
karena jalan yang menyempit (ruas jalan yang di pakai selama masa ini biasanya
hanya satu arah). Dan ini merupakan pemandangan yang umum di seluruh wilayah
industri di Jawa Barat yang pernah penulis lihat. Apakah ini kemudian berarti
industri harus istirahat selama masa pembangunan infrastruktur ini? Berapa
miliyar kerugian yang di derita pengusaha? Berapa miliyar pajak yang kemudian
tidak jadi di dapat? Berapa pekerja kita yang harus di rumahkan? Dampaknya
kemudian akan sangat besar jika ini terjadi. Jadi alternatif manapun yang
terjadi, penumpukan proyek pemerintah di suatu kawasan tertentu ataupun
penumpukan proyek pemerintah pada bulan – bulan yang sama, akan sama
menyulitkannya baik terhadap kesejahteraan rakyat pada jangka pendek maupun
pada stabilitas kurs rupiah kita.
Jika kita memperbandingkan sasaran
pembanguan sarana Transportasi[8] (SASARAN
TARGET CAPAIAN (OUTCOME)) ; Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana
transportasi untuk mengurangi backlog maupun bottleneck kapasitas prasarana
transportasi Kondisi jalan nasional mantap 90% dan tidak ada rusak ringan dan
rusak berat; Kecepatan rata-rata 60 km/jam kendaraan di jalan nasional Pangsa
angkutan laut domestik 100% dan angkutan ekspor impor 10%; Pangsa angkutan KA
barang 7 % dan penumpang 23% Pertumbuhan penumpang angkutan udara DN 9,78 %/th
dan LN 12,3%/th; Mempertahankan pangsa pengguna transportasi umum 50% di
perkotaan Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan
prasarana transportasi Terbangunnya sistem jaringan transportasi transportasi
perkotaan maupun perdesaan di wilayah terpencil, pedalaman, perbatasan dan
pulau terdepan yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat; Meningkatnya
pelayanan perintis di wilayah terpencil, perbatasan, dan terisolir; Tersedianya
PSO untuk pelayanan transportasi di daerah yang sedang berkembang dan
perkotaan; Meningkatnya keterjangkauan terhadap jasa transportasi bagi golongan
masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik dan lanjut usia. Meningkatnya
keselamatan masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi Menurunnya
rasio jumlah kecelakaan transportasi terhadap jumlah penduduk Menurunnya rasio
jumlah korban meninggal kecelakaan transportasi terhadap jumlah kecelakaan
Restrukturisasi kelembagaan Terbitnya peraturan pelaksanaan yang secara jelas
mengatur pemisahan antara regulator, pemilik, dan operator dalam
penyelenggaraan pelayanan transportasi A daptasi dan mitigasi perubahan iklim
pada transportasi Tercapainya tingkat emisi kendaraan sesuai dengan standard
Euro-2 dan pelaksanaan uji emisi kendaraan bermotor Konversi penggunaan BBM
angkutan umum pada BBG sebesar 20%. Berdasarkan paparan tersebut maka
kesimpulan sederhananya adalah tujuan pembanguan sarana transfortasi adalah
berjalannya ekonomi rill sehingga tujuan kesejahteraan rakyat bisa tercapai.
Managerial Impact:
Dalam jangka menengah perlu
dilakukan perbaikan-perbaikan yang komprehensif, diantaranya :
1. Meningkatkan kapabilitas SDM (Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen / Pejabat Penanggungjawab
Kegiatan (PPK) dan bendahara) terkait pengelolaan anggaran serta pengadaan
barang dan jasa.
Pelatihan di
bidang pengelolaan anggaran sangat penting[9]
hal ini dikarenakan regulasi di bidang ini terus menerus berubah. Seringkali
memang, pelatihan-pelatihan hanya di berikan pada para bendahara pengeluaran
dimasing-masing satuan kerja. Padahal bendahara pengeluaran satuan kerja sama
sekali tidak berwenang untuk melakukan perencanaan anggaran dan evaluasinya.
Dilain pihak banyak Pejabat pembuat komitmen / pejabat penanggungjawab kegiatan
tidak memiliki sertifikat kelayakan sebagai pimpinan proyek. Sehingga banyak
proyek-proyek ini di satuan kerja yang lebih bawah pimpinan proyeknya berasal
dari satker yang lebih tinggi.
Pemilik
sertifikat ini sangat sedikit, bahkan ada dalam sebuah kantor wilyah
kementerian, pegawai yang hanya memiliki sertifikat tidak lebih dari hitungan
jari. Keadaan ini lebih banyak di akibatkan oleh tidak lulusnya pegawai yang di
tunjuk untuk mengikuti sertifikasi Bapennas. Seandainya seleksi sertifikasi ini
lebih terbuka bagi pegawai negeri yang berminat dan lebih banyak diadakan
pelatihan-pelatihan yang cukup sebelumnya, tentu kendala ini bisa lebih mudah
diselesaikan.
2. Meningkatkan kualitas data dalam
penyusunan anggaran untuk penyusunan perencanaan anggaran yang lebih baik.
Perencanaan
anggaran di Indonesia dilakukan secara berjenjang mulai dari satuan kerja
paling rendah melalui program RKAKL. Yang disayangkan adalah banyak dari satuan
kerja ini yang menyerahkan perencanaan pada orang yang tidak cukup memiliki
kompetensi. Dukungan data pada penyusunan anggaran juga seringkali sangat
buruk. Banyak para bendahara yang tidak memiliki kualifikasi pendidikan yang
cukup sehingga lebih banyak mengandalkan data tahun sebelumnya dan penambahan
yang kecil. Asumsi-asumsi yang di gunakan juga kadang tidak cukup valid.
Antisipasi yang
bisa dilakukan untuk memperbaiki hal ini adalah menguatkan data yang dikelola
pranata arsiparis dan pranta komputer. Sehingga mampu memberikan kualitas data
yang baik untuk dikelola oleh pengelola keuangan. Jika di satuan kerja yang
bersangkutan tidak memiliki fungsional perencana maka bisa dengan melibatkan
Kuasa Pengguna Anggaran dengan lebih intens. Hal ini cukup masuk akal, karena
hakikatnya pemilik visi, misi organisasi adalah pimpinan yang dalam hal ini
adalah Kuasa Pengguna Anggaran. Walaupun pada tatanan penyusunan tujuan dan
program organisasi, lebih melibatkan lebih banyak anggota organisasi satuan
kerja yang bersangkutan.
3. Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor
54 tahun 2010 sebagai pengganti Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa. Untuk mempercepat proses
pencairan anggaran pada kementerian / lembaga, pemerintah juga telah memberikan
kesempatan kepada kementerian / lembaga untuk melaksanakan lelang setelah Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan Dewan Perwakilan Rakyat
(November-Desember) tanpa harus menunggu penetapan DIPA.
Ketersampaian
peraturan perundangan dari pusat kekuasaan sampai ke satuan-satuan kerja
terkecil di bawah memang sering memprihatinkan. Kurangnya pelatihan-pelatihan,
kurangnya sosialisasi melalui seminar, workshop dan kegiatan lain sejenis
memang cukup terasa. Banyak satuan kerja di bawah bahkan tidak mengetahui
perundangan / peraturan yang sudah di sahkan lebih dari setahun.
Sosialisasi
peraturan sebenarnya tidak memerlukan dana yang besar. Sosialisasi ini bisa
dilakukan berjenjang melalui balai diklat masing - masing kementerian / lembaga. dengan demikian anggaran bisa langsung
digunakan pada tahun berjalan segera setelah di terima masing – masing satuan
kerja melalui DIPA. Tidak seperti selama ini, yang proses tender saja baru di
lakukan pada akhir semester tahun berjalan.
4. Penyusunan regulasi mengenai mekanisme
revisi dokumen anggaran agar lebih diarahkan dalam perspektif jangka panjang,
tidak bersifat Ad Hoq untuk satu tahun anggaran.
Perspektif jangka
panjang dalam dokumen anggaran memang masih memiliki kendala. Hal ini tidak
saja karena persoalan regulasi semata. Tetapi juga pilihan sistem akutansi
pemerintah kita yang menganut sistem zero base budgeting. Dalam beberapa hal
ini akan membuat perubahan – perubahan mendasar lainnya. Tentu perubahan
seperti ini harus melalui kajian yang baik, bukan berdasarkan alasan try and
error. Karena dampak kegagalan anggaran tidak saja akan mengakibatkan kekacauan
pelaksanaan pemerintahan tetapi lebih jauh adalah bahaya pada pencapaian
kesejahteraan masyarakat pada umumnya yang menjadi tujuan besar pembangunan.
5. Perbaikan perundangan yang mengatur
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi anggaran agar singkron satu sama lain.
Contoh sederhana
pada tahun 2011 adalah terbengkalainya beberapa proyek pemerintah di Bontang. Akibat
dari ditutupnya lahan tambang Galian Tipe C yang akhirnya menghentikan produksi
pengerukan pasir ternyata berimbas kepada beberapa proyek pemerintah yang
sedang berjalan. Beberapa proyek pembangunan yang didanai APBD ini mulai
terkendala pengerjaannya karena kurangnya pasokan pasir sebagai bahan baku
utama pembangunan. Salah satu proyek pemerintah yang saat ini dalam tahap
pengerjaan yakni Proyek pembangunan Turap di Jalan kerapu 1 RT 16 kelurahan
Tanjung Laut, Bontang Selatan. Hal ini di karenakan baik perencana proyek,
dinas pertambangan maupun DPRD belum berkomunikasi dengan baik. Sehingga
keputusan yang baik di suatu sisi jangan sampai merugikan sisi yang lain. Yang
kedua-duanya sama-sama bertujuan untuk kesejahteraan rakyat banyak.
Otonomi di lain
pihak dan otoritas pemerintah pusat di pihak lain juga sering menjadi masalah
dalam tataran pembuatan dan pelaksanaan hukum. Dibanyak daerah timbul kesan
kepala daerah dan pemerintah daerah yang menjadi kerajaan – kerajaan kecil, yang
merasa memiliki kekuasaan untuk membangun daerahnya karena sistem pemilihan
langsung. Sistem ini memberikan nuansa kekuasaan penuh dari pemerintahan daerah
untuk mengelola daerah yang memilihnya. Tabrakan otoritas ini biasanya terjadi
pada masalah perijinan usaha, batasan wilayah usaha dan sering di perdebatkan
berada pada otoritas siapa, pemerintah pusat atau pemerintah daerah? Regulasi
atas keteraturan ini menjadi sangat penting, agar dalam pelaksanaan proyek
selanjutnya tidak sampai terjadi masalah dalam pelaksanaan, hanya di karenakan
permasalahan otoritas regulasi.
6. Upaya peningkatan daya serap anggaran
bukan berarti mengurangi aspek kualitas dan akuntabilitas dari belanja,
termasuk pencapaian LKPP yang wajar tanpa pengecualian (WTP).
Perhatian kita
selanjutnya bergeser, apakah hanya untuk meningkatkan daya serap anggaran yang
merata sepanjang tahun membuat kita menapikkan aspek good governance? Tentu
mereduksi hal ini akan sangat berbahaya. Membuat para pejabat kita terlalu
hati-hati yang bahkan mengakibatkan kelambanan atau bahkan ketakutan terhadap
masalah hukum dikelak kemudian hari, juga bukan pilihan yang baik. Pemberian
kompensasi yang layak pada para pengelola anggaran, pembuatan regulasi yang
baik dan sosialisasi peraturan yang dimaksud, diharapkan akan membuat
pelaksanaan anggaran menjadi leih cepat, teratur, dan merata tanpa mengurangi
aspek good governance.
Yang terjadi
selama ini adalah para pejabat kita terlalu mengabaikan aspek kualitas dan
akuntabilitas lalu kemudian berakhir di penjara atau para pejabat kita
ketakutan, lalu memilih untuk tidak menjadi pimpinan / pengelola proyek.
Pilihan yang manapun sama buruknya, sama – sama tidak memberikan kemaslahatan
bagi orang banyak. Kontrol yang baik baik dari diri sendiri, atasan, masyarakat
luas dan regulasi yang baik diharapkan akan menjadi solusi yang baik.
Simpulan
Dalam sistem kebijakan yang dianut di Indonesia, pemerintah
/ eksekutif memang tidak memiliki wewenang terhadap kebijakan moneter.
Stabilitas kurs mata uang Rupiah, selama ini merupakan domain kebijakan dan
analisa kebijakan dari Bank Indonesia. Tetapi jatuh bangunnya pemerintahan
banyak disebabkan oleh stabilitas dari kurs mata uang sebuah negara. Kita tidak
perlu mencari bukti yang terlalu jauh, kejatuhan Presiden Republik Indonesia
pertama, Soekarno dahulu dan kejatuhan Presiden Soeharto adalah contoh yang
paling dekat dan belum hilang dari ingatan. Bagai mana tidak, tertekannya mata
uang Rupiah terhadap Dolar Amerika sanggup menjatuhkan Presiden Soeharto yang
sebelumnya begitu kuat.
Peristiwa masa lalu tentu harus menjadi pelajaran
yang baik untuk masa kini dan hari depan kita dalam berbangsa dan bernegara.
Pemerintah / eksekutif bisa mempengaruhi keadaan moneter tanpa turut campur
dalam kebijakan moneter. Pelaksanaan dari kebijakan fiskal bisa dijadikan alat
bagi pemerintah untuk mengelola dengan baik, mengatur dalam range yang bisa
diterima stabilitas kurs yang menguntungkan ekonomi nasional secara umum.
Karena stabilitas kurs mata uang Rupiah sangat penting bagi pergerakan sektor
rill. Selanjutnya pergerakan sektor rill sangat penting bagi pencapaian tujuan
negara; melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Sejumlah kegiatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara merupakan kegiatan atau alokasi dana pro rakyat. Penulis ingatkan
kutipan pidato Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yodhoyono dalam
pidato pengantar APBN, satunya adalah realisasi penyerapan APBN 2012 harus
segera dipacu. Targetnya pada triwulan I (Januari – Maret) tahun 2012 agar dapat dicapai 20%, sehingga
APBN 2012 ini benar – benar pro rakyat dan manfaatnya segera bisa dinikmati
masyarakat luas. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara merupakan stimulus
perekonomian. Jika dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara banyak terserap
pada awal tahun maka roda pembangunan akan berputar, semua sektor akan
bergerak, lapangan usaha akan terbuka dan menyerap tenaga kerja. Sehingga
karenanya akan mengurangi pengangguran dan berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan
rakyat. Oleh karena itu segenap organ pemerintah seharusnya segera dipacu untuk
merealisasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang sudah dinantikan
berjuta rakyat Indonesia, yang menantikan kesejahteraan dirinya.
Daftar Pustaka
Agus Martowardoyo, 2012. Penyerapan Belanja kementerian / lembaga
Kurang Optimal, Press Release Dirjen Anggaran. Departemen Keuangan RI.
Almizan Ulfa, 2003. Indonesia Satu dan Stabilitas Kurs Rupiah:
Analisis Stabilitas Exchange Rate Indonesia, Jurnal Keuangan dan Moneter, Vol.
6 Nomor 2.
BI, 2011. Penyempurnaan Protokol Manajemen Krisis Bank Indonesia
Sebagai Upaya Memelihara Stabilitas Sistem Keuangan, Jurnal Kajian Stabilitas
Keuangan No 17, September 2011
BI, 2012. Pengenalan Inflasi. Diakses dari situs Informasi dan
Edukasi Bank Indonesia. http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/Pengenalan+Inflasi/
Ditjen Pajak, 2012. Jatuh Tempo Pembayaran Pajak. Diakses dari
situs Ditjen Pajak DepKeu. http://www.pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=178
I Nyoman Suarya C, 2010. Pengaruh Kompensasi, Pelatihan,
Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Padap Kinerja Pengelolaan Anggaran Pemerintah
Kabupaten Tabanan. Universitas Udayana
Nopirin, 2000. Ekonomi Moneter ed. 5 cet. 5. Yogyakarta, BPFE
PKS, 2011. Daya Serap APBN Rendah Pemerintah Diminta Perbaiki
Manajemen. Press Release PKS Komisi XI, DPR.
Rahardi Pratama, 2001. Ekonomi Makro, Salemba Empat, Universitas
Indonesia.
Slamet Turseno, 2011. Rendahnya Daya Serap Anggaran: Antara Rendahnya
Kinerja Pemerintah Dan Buruknya Penganggaran, Universitas Indonesia.
Suminto, 2004. Pengelolaan APBN dalam Sistem Manajemen Keuangan
Negara, Dokumen Ilmiah Budget in Brief 2004. Ditjen Anggaran Depkeu.
[1] Berdasarkan
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Semester I 2006-2011
[2]
Lihat Rahardi Pratama, 2001:203. Ekonomi Makro, Salemba Empat, Universitas
Indonesia.
[3]
Sebagai bahan perbandingan bisa dilihat juga cara mengukur tingkat inflasi: Nopirin, 2000. Ekonomi Moneter ed. 5 cet.
5. Yogyakarta, BPFE.
[4] Ibnu
Tamiyah yang lahir di zaman pemerintahan Bani Mamluk tahun 1263.
[5] Bank Indonesia
[6] Slamet
Turseno, 2011. Rendahnya Daya Serap Anggaran: Antara Rendahnya Kinerja
Pemerintah dan Buruknya Penganggaran, Universitas Indonesia.
[7] Pardiharto (Kakanwil DJPBN Prov. Sulsel),
2012. Dalam acara Pemantapan pemahaman
mekanisme pencairan APBN 2012 KPPN Parepare Sulawesi Selatan. Media Center
Perbendaharaan.
[8] Skala
Prioritas Pembangunan Infrastruktur RPJMN 2010 – 2014
[9] I
Nyoman Suarya C, 2010. Pengaruh Kompensasi, Pelatihan, Kepemimpinan dan Lingkungan
Kerja Padap Kinerja Pengelolaan Anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan.
Universitas Udayana
Semua terima kasih kepada Ny. KARINA ROLAND untuk membantu saya dengan pinjaman saya setelah ditipu oleh orang-orang palsu yang telah menjadi peminjam pinjaman.
BalasHapusNama saya Annika amahle mokoena, saya dari Afrika Selatan dan saya tinggal di kota Johannesburg. Sebulan yang lalu saya sedang mencari pinjaman online dan saya melihat pemberi pinjaman pinjaman yang berbeda di internet dan saya melamar dari mereka dan semua yang saya dapatkan adalah scammers, saya melamar lebih dari 2 perusahaan dan saya ditipu sepanjang waktu. Jadi saya menyerah harapan sampai saya memutuskan untuk memeriksa lagi apakah saya akan menemukan bantuan ketika saya mencari dan saya memutuskan untuk mencari perusahaan pinjaman yang sah. Saya menemukan perusahaan ini bernama KARINA ROLAND LOAN COMPANY. Saya melihat banyak kesaksian yang dikomentari orang tentang dia tetapi karena saya ditipu beberapa kali saya pikir itu scam tapi saya melakukan apa yang saya diminta untuk lakukan dan saya menunggu pinjaman saya dan Nyonya KARINA ROLAND mengatakan kepada saya dalam waktu kurang dari 24 jam waktu Anda dengan pinjaman saya dengan aman saya tidak percaya Karena saya pikir itu juga scam sehingga hari itu malam hari di Afrika Selatan dan saya tidur di pagi hari berikutnya ketika saya bangun saya menerima peringatan dari rekening bank saya dan segera saya menelepon manajer bank saya untuk konfirmasi dan manajer bank mengatakan kepada saya untuk segera datang ke bank dan saya segera pergi begitu saya tiba di sana manajer bank memeriksa akun saya dan melihat sejumlah $ 127.000,00 USD yang merupakan Dolar Amerika Serikat dan saya menjelaskan kepada manajer saya bahwa saya mengajukan pinjaman online dan bank saya Manajer terkejut jika ada masih perusahaan pinjaman nyata dan sah secara online saya sangat senang semua berkat MRS KARINA ROLAND saya memutuskan untuk menulis di internet karena saya melihat orang lain melakukannya dan bersaksi tentang perusahaan ini itu sebabnya saya memposting pesan ini secara online kepada siapa pun yang membutuhkan pinjaman bahkan jika Anda telah ditipu sebelum mengajukan permohonan dari perusahaan ini dan yakinlah bahwa perusahaan ini tidak akan mengecewakan Anda. Salam kepada siapa pun yang membaca pesan saya dan Anda dapat menghubungi perusahaan ini melalui surat (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp hanya +1 (585) 708-3478, Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang membaca kesaksian ini, Anda dapat menghubungi saya juga untuk informasi lebih lanjut ..... annikaamahlemokoena@gmail.com
Semua terima kasih kepada Ny. KARINA ROLAND untuk membantu saya dengan pinjaman saya setelah ditipu oleh orang-orang palsu yang telah menjadi peminjam pinjaman.
BalasHapusNama saya Annika amahle mokoena, saya dari Afrika Selatan dan saya tinggal di kota Johannesburg. Sebulan yang lalu saya sedang mencari pinjaman online dan saya melihat pemberi pinjaman pinjaman yang berbeda di internet dan saya melamar dari mereka dan semua yang saya dapatkan adalah scammers, saya melamar lebih dari 2 perusahaan dan saya ditipu sepanjang waktu. Jadi saya menyerah harapan sampai saya memutuskan untuk memeriksa lagi apakah saya akan menemukan bantuan ketika saya mencari dan saya memutuskan untuk mencari perusahaan pinjaman yang sah. Saya menemukan perusahaan ini bernama KARINA ROLAND LOAN COMPANY. Saya melihat banyak kesaksian yang dikomentari orang tentang dia tetapi karena saya ditipu beberapa kali saya pikir itu scam tapi saya melakukan apa yang saya diminta untuk lakukan dan saya menunggu pinjaman saya dan Nyonya KARINA ROLAND mengatakan kepada saya dalam waktu kurang dari 24 jam waktu Anda dengan pinjaman saya dengan aman saya tidak percaya Karena saya pikir itu juga scam sehingga hari itu malam hari di Afrika Selatan dan saya tidur di pagi hari berikutnya ketika saya bangun saya menerima peringatan dari rekening bank saya dan segera saya menelepon manajer bank saya untuk konfirmasi dan manajer bank mengatakan kepada saya untuk segera datang ke bank dan saya segera pergi begitu saya tiba di sana manajer bank memeriksa akun saya dan melihat sejumlah $ 127.000,00 USD yang merupakan Dolar Amerika Serikat dan saya menjelaskan kepada manajer saya bahwa saya mengajukan pinjaman online dan bank saya Manajer terkejut jika ada masih perusahaan pinjaman nyata dan sah secara online saya sangat senang semua berkat MRS KARINA ROLAND saya memutuskan untuk menulis di internet karena saya melihat orang lain melakukannya dan bersaksi tentang perusahaan ini itu sebabnya saya memposting pesan ini secara online kepada siapa pun yang membutuhkan pinjaman bahkan jika Anda telah ditipu sebelum mengajukan permohonan dari perusahaan ini dan yakinlah bahwa perusahaan ini tidak akan mengecewakan Anda. Salam kepada siapa pun yang membaca pesan saya dan Anda dapat menghubungi perusahaan ini melalui surat (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp hanya +1 (585) 708-3478, Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang membaca kesaksian ini, Anda dapat menghubungi saya juga untuk informasi lebih lanjut ..... annikaamahlemokoena@gmail.com
NAMA SAYA: MRS MARIA ARTIKA
BalasHapusNEGARA: INDONESIA
CITY: BATU MALANG JATIMMY
WHATSAPP: +62 877-4316-8500
PINJAMAN PINJAMAN: Rp350.000.000,00
EMAIL SAYA: mariaartika27@gmail.com
Saya ingin memulai dengan berterima kasih kepada Tuhan atas karunia kehidupan.
Nama saya MRS MARIA ARTIKA dan saya ingin berbagi cerita yang bagus tentang KARINA ROLAND LOAN COMPANY. Favorite, perusahaan yang layak secara finansial yang membuat hidup saya berputar.
Saya telah mengalami kesulitan keuangan selama beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap untuk membayar mereka kembali setelah menerima pembayaran saya.
Dan ketika menghadapi hidup saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dimakamkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
Tetapi kompilasi saya mengira hidup saya sudah berakhir, saya sebenarnya mencoba untuk pergi, sekarang ALLAH menggunakan teman dan tetangga saya Rini anggraeni yang membantu saya untuk menghubungi MOTHER KARINA yang mengatakan bahwa seorang teman dari Indonesia menghubungkannya ke MOTHER KARINA, jadi saya menceritakan kepada ibu cerita saya, dia meminta dokumen yang saya tunjukkan dan sebelum saya tahu itu permintaan pinjaman saya sebesar Rp350.000.000,00, sebelum itu saya meminta tiga perusahaan pinjaman online yang lebih baik untuk tidak membutuhkan bantuan positif, tetapi IBU KARINA ROLAND melalui pinjamannya perusahaan, PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan sebelumnya sekarang bahwa saya akan terus membagikan cerita ini sehingga warga negara saya dapat memperoleh manfaat darinya, dengan harapan dapat meminjamkan pinjaman kepada yang banjir. Proses persetujuan kredit saya telah selesai dan saya telah menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyetujui mengatakan ya harus memberikan bank saya. Saya menerima permintaan dari bank saya yang menyatakan bahwa rekening bank saya dikreditkan dengan jumlah pinjaman sebesar Rp350.000.000,00 yang saya minta. PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang nyata dan tulus di seluruh dunia, jadi jangan ragu untuk menghubungi MOTHER KARINA di saluran ini. Anda dapat menghubungi perusahaan ini melalui email atau whatsapp: karinarolandloancompany@gmail.com, whatsapp +1585 708-3478, begitulah hidup saya berubah dan saya akan terus berbagi kabar baik sehingga semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan yang baik yang mengubah hidup saya .
Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini email saya: mariaartika27@gmail.com
PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND
WHATSAPP ONLY: +1585 708-3478
NAMA FACEBOOK: KARINA ELENA ROLAND
EMAIL: KARINAROLANDLOANCOMPANY@GMAIL.COM