Pesan dari Istriku 9 Mei 2009
oleh Darmawan Soegandar pada 10 Mei 2009 jam 19:50
Aku pernah meminta kepada Allah, setangkai bunga indah dan segar, tapi yang aku dapat sebuah pohon kaktus berduri... Aku pernah meminta kepada Allah, seekor binatang mungil nan elok, tapi yang kudapat seekor ulat bulu yang menyeramkan... Aku kecewa, marah, protes, betapa tidak adilnya hidup ini... Tapi seiring berjalannya waktu, ternyata pohon kaktus itupun berbunga, bahkan bunganya lebih indah dari yang pernah kuminta. & ulat bulu itupun tumbuh... Bermetamorfosa menjadi seekor kupu-kupu yang menawan, itulah janji Allah, semua kan indah pada waktunya, Allah berikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan... semoga kita menjadi golongan orang-orang yang pandai bersyukur...
Pesanku Untuk Ira Cintaku
oleh Darmawan Soegandar pada 03 Juni 2009 jam 15:44
Aku mencintaimu, andai saja engkau tau...
aku tak pernah menemukan hidup tanpa engkau di dalamnya
Aku mencintaimu, andai saja engkau tau...
aku tak pernah menemukan aku tanpa engkau di dalamnya
Ra... cintaku
andai saja aku mati hari ini; harusnya engkau tau... tak ada napasku karena engkau
dan andai saja aku tetap hidup hari ini; harusnya engkau tau... ada napasku karena engkau
Ra... cintaku
andai tak ada Tuhan...
maka engkau tuhan ku
dan aku yakin Tuhan ada...
maka pasti engkaulah satu dan satu-satunya tuhanku.
Ra... cintaku
Engkaulah Aku
karena Aku .... adalah engkau..
aku tak pernah menemukan hidup tanpa engkau di dalamnya
Aku mencintaimu, andai saja engkau tau...
aku tak pernah menemukan aku tanpa engkau di dalamnya
Ra... cintaku
andai saja aku mati hari ini; harusnya engkau tau... tak ada napasku karena engkau
dan andai saja aku tetap hidup hari ini; harusnya engkau tau... ada napasku karena engkau
Ra... cintaku
andai tak ada Tuhan...
maka engkau tuhan ku
dan aku yakin Tuhan ada...
maka pasti engkaulah satu dan satu-satunya tuhanku.
Ra... cintaku
Engkaulah Aku
karena Aku .... adalah engkau..
Surat Cinta untuk Ra, Matahariku
oleh Darmawan Soegandar pada 18 Juni 2009 jam 21:24
Matahariku,
Ingatkah engkau;
aku yang mencintaimu dalam setiap pagi, setiap siang, setiap malam, setiap gelap, setiap terang, setiap lelap, setiap terjaga, setiap hidup dan setiap matiku
Matahariku,
Ingatkah engkau;
pada setiap sel abu otakku engkau tak akan menemukan satupun sel tanpa hurup Ra di dalamnya. pada setiap molekul tubuhku engkau tak akan menemukan satupun unsur selain One dan Ra yang mengikat satu sama lain dan tak memungkinkan satupun elektron bermutasi ke lintasan manapun yang memungkinkan kita berubah makna
Matahariku,
Ingatkah engkau;
doa dalam setiap malamku tak akan engkau menemukan y dalam setiap fungsi yang bermakna lain selain yusnita, apapun variabel yang memaknai setiap relasinya tak peduli dia kontinu ataupun tidak
Matahariku,
Ingatkah engaku;
aku adalah kumpulan malam tanpa engkau
aku adalah himpunan kosong tanpa engkau
aku adalah kehampaan udara tanpa engkau
aku adalah mati tanpa engkau
karena tak layaklah aku hidup
ketika
engkau memutuskan:
aku mati
Matahariku,
maafkan aku
yang tak juga mampu menyanjungmu
yang tak juga memenuhimu
yang tak juga menjadimu
Matahariku,
maafkan aku
Ingatkah engkau;
aku yang mencintaimu dalam setiap pagi, setiap siang, setiap malam, setiap gelap, setiap terang, setiap lelap, setiap terjaga, setiap hidup dan setiap matiku
Matahariku,
Ingatkah engkau;
pada setiap sel abu otakku engkau tak akan menemukan satupun sel tanpa hurup Ra di dalamnya. pada setiap molekul tubuhku engkau tak akan menemukan satupun unsur selain One dan Ra yang mengikat satu sama lain dan tak memungkinkan satupun elektron bermutasi ke lintasan manapun yang memungkinkan kita berubah makna
Matahariku,
Ingatkah engkau;
doa dalam setiap malamku tak akan engkau menemukan y dalam setiap fungsi yang bermakna lain selain yusnita, apapun variabel yang memaknai setiap relasinya tak peduli dia kontinu ataupun tidak
Matahariku,
Ingatkah engaku;
aku adalah kumpulan malam tanpa engkau
aku adalah himpunan kosong tanpa engkau
aku adalah kehampaan udara tanpa engkau
aku adalah mati tanpa engkau
karena tak layaklah aku hidup
ketika
engkau memutuskan:
aku mati
Matahariku,
maafkan aku
yang tak juga mampu menyanjungmu
yang tak juga memenuhimu
yang tak juga menjadimu
Matahariku,
maafkan aku
Aku Mencinta
oleh Darmawan Soegandar pada 19 Juni 2009 jam 23:28
aku menulis titik dua
aku menulis titik koma
aku menulis koma berangkai
memanjang
menempuhinya satu persatu
dan aku menulis titik di akhirnya
karena aku mencinta
tanpa kurung
tanpa @
tanpa &
tanpa /
dan aku menulis titik di akhirnya
karena aku mencinta engkau
Ra, matahariku
tanpa tapi
tanpa asal
tanpa syarat
dan aku menulis titik di akhirnya
karena aku mencinta engkau matahariku
titik
aku menulis titik koma
aku menulis koma berangkai
memanjang
menempuhinya satu persatu
dan aku menulis titik di akhirnya
karena aku mencinta
tanpa kurung
tanpa @
tanpa &
tanpa /
dan aku menulis titik di akhirnya
karena aku mencinta engkau
Ra, matahariku
tanpa tapi
tanpa asal
tanpa syarat
dan aku menulis titik di akhirnya
karena aku mencinta engkau matahariku
titik
aku ingin memakimu
oleh Darmawan Soegandar pada 14 September 2009 jam 21:48
hari ini, aku ingin memakimu.
menjejalkan amarah yang itu-itu juga. memaksa setiap malaikat kewalahan dengan stenonya. mencatatkan rentetan kata-kata sampah yang tak layak aku ucapkan. dengan murka ku, kuhujamkan setiap kata yang tak akan ku sisakan satupun kata yang paling kasar. tak akan kubiarkan setiap sentipun untuk mu bernapas walau sekejapan jua. akan ku biarkan engkau tersedak kalimat-kalimat tak berujung yang kujejalkan kemulutmu!
hari ini, aku ingin memakimu.
membelokkan setiap R dalam garis hidupmu, ku pastikan kepadamu; akan kubuat engkau ragu akan arahmu sendiri. ketika kau temui tak satupun lagi pendekatan bisa kau hampiri, tak setiap linier, tak setiap matrik. tak satu pun!
hari ini, aku ingin memakimu.
agar besok habis sudah kekesalanku, dan memastimu; tinggallah cinta untuk mu, dalam setiap napas yang kau himpun dariku. tinggallah kasih untuk mu, dalam setiap kedip yang kau hitung dari sorotku.
karena engkaulah aku mencinta
tak peduli;
engkau setan atau malaikat
engkau racun atau bunga penyejuk
karena engkaulah aku mencinta
memaknaimu dalam setiap pandang yang ku nisbahkan kepadamu
dalam pegal memastimu
bahwa aku;
memang mencintaimu... ah... andai saja engkau tau...
yang ku takut, kau memang tak pernah mau tau
dan aku pun
pastikan kepadamu
aku mencintaimu
tanpa syarat
tanpa tapi
hanyalah aku
yang menjadi engkau!
menjejalkan amarah yang itu-itu juga. memaksa setiap malaikat kewalahan dengan stenonya. mencatatkan rentetan kata-kata sampah yang tak layak aku ucapkan. dengan murka ku, kuhujamkan setiap kata yang tak akan ku sisakan satupun kata yang paling kasar. tak akan kubiarkan setiap sentipun untuk mu bernapas walau sekejapan jua. akan ku biarkan engkau tersedak kalimat-kalimat tak berujung yang kujejalkan kemulutmu!
hari ini, aku ingin memakimu.
membelokkan setiap R dalam garis hidupmu, ku pastikan kepadamu; akan kubuat engkau ragu akan arahmu sendiri. ketika kau temui tak satupun lagi pendekatan bisa kau hampiri, tak setiap linier, tak setiap matrik. tak satu pun!
hari ini, aku ingin memakimu.
agar besok habis sudah kekesalanku, dan memastimu; tinggallah cinta untuk mu, dalam setiap napas yang kau himpun dariku. tinggallah kasih untuk mu, dalam setiap kedip yang kau hitung dari sorotku.
karena engkaulah aku mencinta
tak peduli;
engkau setan atau malaikat
engkau racun atau bunga penyejuk
karena engkaulah aku mencinta
memaknaimu dalam setiap pandang yang ku nisbahkan kepadamu
dalam pegal memastimu
bahwa aku;
memang mencintaimu... ah... andai saja engkau tau...
yang ku takut, kau memang tak pernah mau tau
dan aku pun
pastikan kepadamu
aku mencintaimu
tanpa syarat
tanpa tapi
hanyalah aku
yang menjadi engkau!
aku rindu
oleh Darmawan Soegandar pada 18 September 2009 jam 9:26
kepada setiap engkau; aku rindu engkau: yang mencintaiku setulus-tulusnya yang menjadikan engkau adalah aku, aku rindu!
percaya?
oleh Darmawan Soegandar pada 27 September 2009 jam 16:34
malam tadi;
aku buktikan kepadamu ketika kau suruh aku berpikir
dan berangkatlah aku berpikir
menyusuri negri negri asing
memaknai setiap senti lekuk tubuhmu
berusaha paham
memahami engkau
kau bilang dalam pikirmu
aku belum mempercayainya
kau bilang dalam tubuhmu
kaulah dulu yang harus mempercayaiku
aku percaya padaku
&
akupun putuskan
aku menjadimu
&
aku ucapkan kata yang kau ucapkan tadi malam dalam hatimu
aku belum mempercayainya
kepada engkau!
tak bisakah kau adil mempercayaiku!
seperti aku padamu
aku buktikan kepadamu ketika kau suruh aku berpikir
dan berangkatlah aku berpikir
menyusuri negri negri asing
memaknai setiap senti lekuk tubuhmu
berusaha paham
memahami engkau
kau bilang dalam pikirmu
aku belum mempercayainya
kau bilang dalam tubuhmu
kaulah dulu yang harus mempercayaiku
aku percaya padaku
&
akupun putuskan
aku menjadimu
&
aku ucapkan kata yang kau ucapkan tadi malam dalam hatimu
aku belum mempercayainya
kepada engkau!
tak bisakah kau adil mempercayaiku!
seperti aku padamu
matahari
oleh Darmawan Soegandar pada 25 Oktober 2009 jam 17:22
aku
lelah
merindumu
matahariku
tolong
peluk aku
cukuplah itu
bagiku
berbekal peluk mu
kembali pada Tuhanku
yang juga
merinduku
matahariku
waktu memendekkanku
matahariku
tolong aku
lelah
merindumu
matahariku
tolong
peluk aku
cukuplah itu
bagiku
berbekal peluk mu
kembali pada Tuhanku
yang juga
merinduku
matahariku
waktu memendekkanku
matahariku
tolong aku
belum kepikiran judulnya!
oleh Darmawan Soegandar pada 11 Februari 2010 jam 8:29
banyak yang lagi berkecamuk di kepala.. intinya sebenarnya sederhana.. aku adalah laki-laki yang sangat lemah ketika bicara soal anak-anak soal istri.. soal keluarga.. aku adalah laki-laki yang sangat sederhana.. bagiku merekalah jantung dan sel abu otakku.. tanpa mereka aku adalah kematian belaka.
aku adalah laki-laki yang sangat sederhana.. bagiku, kesedihan anak-anakku adalah air mata darah di mataku.. bagiku, kesedihan istriku adalah kesedihan yang menghentikan seluruh aliran darah di jantungku.
aku adalah laki-laki yang sederhana.. anak-anak dan istriku sedang menangis tersedu.. dan dengan kesederhanaanku.. aku jalankan rencanaku paralel
1. selesaikan dengan cara yang biasa
2. selesaikan dengan cara yang luar biasa
dan ke duanya tampak biasa bagiku.. tapi akan sangat berlebihan luar biasa bagimu.. MUSUH-MUSUHKU.. tunggu lah dengan penuh rasa takut.. karena rencanaku sangat sederhana.. dan tak lah perlu engkau berhayal.. SELAMAT DARI AMARAHKU.. TAK SEORANGPUN.. BERSIAPLAH.. DAN BERHARAPLAH TUHAN BERADA DI SISIMU WAKTU ITU!
aku adalah laki-laki yang sangat sederhana.. bagiku, kesedihan anak-anakku adalah air mata darah di mataku.. bagiku, kesedihan istriku adalah kesedihan yang menghentikan seluruh aliran darah di jantungku.
aku adalah laki-laki yang sederhana.. anak-anak dan istriku sedang menangis tersedu.. dan dengan kesederhanaanku.. aku jalankan rencanaku paralel
1. selesaikan dengan cara yang biasa
2. selesaikan dengan cara yang luar biasa
dan ke duanya tampak biasa bagiku.. tapi akan sangat berlebihan luar biasa bagimu.. MUSUH-MUSUHKU.. tunggu lah dengan penuh rasa takut.. karena rencanaku sangat sederhana.. dan tak lah perlu engkau berhayal.. SELAMAT DARI AMARAHKU.. TAK SEORANGPUN.. BERSIAPLAH.. DAN BERHARAPLAH TUHAN BERADA DI SISIMU WAKTU ITU!
Ra, Matahariku
oleh Darmawan Soegandar pada 02 Maret 2010 jam 19:34
Ra
jadilah Tuhanku dan ampuni aku
yang tak mampu menyenangkanmu
Ra
jadilah Diaryku dan dengarkan aku
yang tak mampu menjadimu
Ra
jadilah yang kau mau
Ra
maafkan aku
Ra
pintaku esok hari
bersinarlah untukku hangatiku
yang beku merindu
Ra
maaf
terima kasih..
jadilah Tuhanku dan ampuni aku
yang tak mampu menyenangkanmu
Ra
jadilah Diaryku dan dengarkan aku
yang tak mampu menjadimu
Ra
jadilah yang kau mau
Ra
maafkan aku
Ra
pintaku esok hari
bersinarlah untukku hangatiku
yang beku merindu
Ra
maaf
terima kasih..
Matahariku ini lah sumpahku kepadamu!
oleh Darmawan Soegandar pada 06 Maret 2010 jam 8:04
Aku janjikan satu hal kepadamu Ra, cintaku:
Aku bukan lah Karbon yang di panaskan ditempa kemudian jadi arang lalu mendebu.
Aku pastikan kepadamu dan putri putri matahariku:
Aku lah Karbon yang di bakar ditempa dan jadilah aku berlianmu!
Aku bukan lah Karbon yang di panaskan ditempa kemudian jadi arang lalu mendebu.
Aku pastikan kepadamu dan putri putri matahariku:
Aku lah Karbon yang di bakar ditempa dan jadilah aku berlianmu!
aku kepada istriku
oleh Darmawan Soegandar pada 04 Juni 2010 jam 16:38
maaf istriku;
aku adalah pengejar matahari
dan aku tahu suatu saat matahari akan terbenam
aku takut..
matahari terlanjur terbenam
sedang aku
belum lagi sempat meraihnya
maaf istriku;
meraih matahari bukan lagi mimpiku
karena aku yakin
meraih matahari bagiku..
bukan lagi impian
istriku maafkan aku;
kalau jalan kita mesti mendaki, berlelah
karena itu berarti..
kita sedang bergerak menuju puncak!
istriku maafkan aku;
aku baru sanggup memanjakanmu dengan mimpi-mimpiku
maafkan aku!
aku adalah pengejar matahari
dan aku tahu suatu saat matahari akan terbenam
aku takut..
matahari terlanjur terbenam
sedang aku
belum lagi sempat meraihnya
maaf istriku;
meraih matahari bukan lagi mimpiku
karena aku yakin
meraih matahari bagiku..
bukan lagi impian
istriku maafkan aku;
kalau jalan kita mesti mendaki, berlelah
karena itu berarti..
kita sedang bergerak menuju puncak!
istriku maafkan aku;
aku baru sanggup memanjakanmu dengan mimpi-mimpiku
maafkan aku!
Pesan Akhir Tahun untuk Engkau, Ra.. Matahariku
oleh Darmawan Soegandar pada 15 Desember 2010 jam 14:26
Ra..
aku tak pernah memintamu menjadi aku
aku tak pernah memintamu menjadi aku
aku tak pernah memintamu menjadi aku
dan Ra..
tak perlulah engkau berusaha memahamiku
tak lucu juga jika aku memaksamu setuju atas apapun aku
tapi Ra..
sepertinya engkau layak tahu;
ketika aku menikahimu
jadilah aku engkau
jadilah aku engkau
jadilah aku engkau!
Ra..
semoga engkau paham maksudku
dalam pesan akhir Tahun yang terlalu panjang ini..
karena bunyi SMSku seharusnya hanya;
"Ra aku ingin menikahimu agar aku menjadi engkau!"
aku tak pernah memintamu menjadi aku
aku tak pernah memintamu menjadi aku
aku tak pernah memintamu menjadi aku
dan Ra..
tak perlulah engkau berusaha memahamiku
tak lucu juga jika aku memaksamu setuju atas apapun aku
tapi Ra..
sepertinya engkau layak tahu;
ketika aku menikahimu
jadilah aku engkau
jadilah aku engkau
jadilah aku engkau!
Ra..
semoga engkau paham maksudku
dalam pesan akhir Tahun yang terlalu panjang ini..
karena bunyi SMSku seharusnya hanya;
"Ra aku ingin menikahimu agar aku menjadi engkau!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar