beberapa hari ini aku banyak mendengar dari teman lama tentang betapa mapan ia kini. di bandingkan dengan aku, tentu berbeda jauh. tapi kenapa ya.. lama-lama ada perasaan yang ngga nyaman? ngobrolin sesuatu yang bukan dunia kita memang terkadang bikin enek. pernah satu kali istriku bercerita tentang salah satu ponakan yang gaya bicaranya agak aneh dalam pandangan dia. sedikit-dikit yang dibicarakan pasti uang, bicara apapun pasti ujungnya.. berapa harganya? salah ngga sih, prilaku model gitu?
ya tentu saja setiap kejadian bisa dilihat dari dua sisi, mungkin itulah maksud Tuhan segala hal itu diciptakan berpasangan.. ada orang yang memandang lumrah, ada yang memandang berlebihan. semua tentu tergantung pada keadaannya masing-masing juga kan? beberapa hari yang lalu aku menulis catatan kecil di facebook tentang Zuhud; pesan minggu ini buat anak-anak matahariku! Zuhud tentu harus kita maknai dengan bijaksana, tidak bisa kita meminta anak-anak kita ber-zuhud terhadap harta dunia.. padahal itu sekedar kamuflase atas kekelahan kita orang tuanya dalam menapkahi anak-anak kita! bodoh sekali, kalau kita tega menipu anak-anak kita sedemikian. Zuhud; haruslah dimaknai secara serius dan mendalam oleh kita yang ingin mengajarkannya pada orang lain. tidak bisa kita meminta anak-anak kita ber-zuhud, padahal yang sebenarnya adalah ; kita tidak mampu menyediakan harta dan kesenangan duniawi bagi anak-anak kita. kasihan sekali kalau sampai anak-anak dengan ikhlas menjalankan zuhud sebagai pandangan hidup, di balik ketidak-mampuan kita dalam mencari rizki?!
kemarin siang aku mengajari istriku: bagaimana cara instan menjadi kaya! dengan basiq ilmu fisika aku jelaskan pada istriku, bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dalam kesetimbangan, bahwa Tuhan akan selalu memastikan segala hal itu tetap setimbang. agar kemudian harmoni alam semesta tetap terjaga. dulu aku pernah bermimpi berdialog dengan Tuhan (Tuhan dalam Mimpiku Tadi Pagi) dari dialog itu, mungkin istriku belum paham implementasinya dan hubungannya dengan kekayaan.
kemudian aku jelaskan:
Ingat ngga bahwa dunia selalu ada dalam kesetimbangan? dan jika kesetimbangan itu rubuh maka akan ada perubahan besar pada zat yang sedang kita bicarakan? ingat ngga teoriku tentang setiap kamu di tambah maka kamu dikurangi? Ra.. coba lihat dalam sebuah keluarga.. jika ada dalam salah satu keluarga itu yang berlimpah kekayaan secara berlebih.. hampir bisa dipastikan, dikeluarga itu ada yang kesulitan keuangan secara berlebihan.. kenapa? karena begitulah prinsip kesetimbangan! dia mungkin kaya dalam satu sisi tapi dia hampir dipastikan kekurangan disisi yang lain! Ada yang ilmunya tinggi tapi rezekinya seret.. ada yang rezekinya berlimpah tapi belum punya anak.. ada yang punya banyak anak tapi... dll dst.. setiap kita di tambah.. hampir bisa dipastikan kita dikurangi..
Pertanyaannya jika rejeki seseorang bertambah kok bisa? padahal harusnya setiap keadaan itu setimbang? tetap? nah, ini kita bisa jelaskan.. ketika rejeki seseorang bertambah maka dia sedang merubah wadahnya.. wadah yang kelak akan dipakainya untuk menampung rejekinya.. bagai mana bisa wadahnya bertambah besar? ketika wadah seseorang membesar.. hampir bisa dipastikan ada orang yang wadahnya mengecil.. biasanya masih dalam satu keluarga (keluarga harus dimaknai bergerak ke atas lho.. jadi kalau keluarga kecil kita makmur semua berarti coba pandang dalam keluarga se kakek/nenek dst). bagaimana prosedurnya? bagaimana cara kita merubah wadah kita?
camkan ini baik-baik!
KETIKA ORANG MEMBERI PADA ORANG LAIN. DIA SEDANG MEMPERBESAR WADAHNYA DAN MEMPERKECIL WADAH DARI ORANG YANG SEDANG DIBERI OLEHNYA. JADI CARA PALING INSTAN MENJADI KAYA ADALAH; PERBANYAKLAH MEMBERI PADA ORANG LAIN.. DENGAN DEMIKIAN LIHATLAH WADAH ANDA AKAN MEMBESAR SESUAI DENGAN VOLUME WADAH YANG ANDA AMBIL DARI ORANG LAIN.. MAKIN CEPAT, MAKIN BANYAK ANDA MEMBERI MAKA MAKIN CEPAT, MAKIN BESAR ANDA KAYA!
dilain pihak; kalau tidak ingin makin miskin?! perkecillah kemungkinan anda dibantu/diberi oleh orang lain maka makin kecil kemungkinan lahan rezeki anda di ambil orang?!
tapi satu hal yang pasti, jangan dimakan sama kekayaan! (Kemiskinan (pesan minggun ini buat anakku) dan yang pasti tentu kita harus pandai-pandai bersyukur Jadikan hamba pandai bersyukur (pesan dari sahabat)
waduh, sayang sekali obrolan sama istriku ini tidak berhasil aku rekam dengan baik.. maklum sekarang sudah jam 18.05 WIB tanggal 18 november 2010 dan belum sempat makan siang.. lapar sekali.. kapan-kapan aku sepertinya pengen jelasin lebih baik kepada setiap engkau: diriku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar