hari jum'at tanggal 22 Oktober 2010, tiduran di ruang kerja.. waktu menunjukkan 15.56 menit.. ada tilp masuk.. ke IM3
Penelepon: Assalamualaikum.. ini pa Darmawan?
Penerima: Ya.. ini siapa?
Penelepon: Saya ..... pa Ketua kelas mahasiswa bapak dari jurusan pendidikan luar biasa, bapak ada jadwal hari ini,
Penerima: (Sambil bengong...) masa? beneran? bukannya saya masuk besok hari sabtu?
Penelepon: bapak punya jadwal 2 di PLB pa.. CI/1 sama CI/2.. beda hari pa..
Penerima: waduh beneran...? berapa jumlah mahasiswanya?
Penelepon: 73 pa.. tapi sudah pada pulang.. soalnya mulainya harusnya jam 14.20..
astagfirullah.. seumur hidup baru pertama kali saya seteledor ini.. padahal beberapa hari sebelumnya. belum lama saya mendengar keluhan mantan mahasiswa saya di jurusan bahasa inggris, soal dosennya yang di telp soal jadwal dan kenapa mangkir.. si dosen jawab: wah saya belum nerima jadwalnya..
jawaban ini jadi bahan tertawaan kami berdua waktu itu.. ternyata.. saya lebih parah lagi.. jadwal perkuliahan sudah di tangan.. tapi teledor memeriksa jadwal (karena biasanya tiap tahun juga.. tak pernah ada dua kelas di setiap jurusan saya mengajar.. hmm.. alasan...)
beberapa menit kemudian si penelepon tilp.. pa maaf saya salah orang.. harusnya dosennya bukan bapak tapi pa...... oh saya lega bukan kepalang.. akhirnya cacat profesi saya dibatalkan..
cerita berlanjut.. tanggal 11 November 2010, dua orang mahasiswa masuk ke ruangan saya.. pa maaf bapak kemarin tidak masuk kelas.. saya melongo.. jurusan apa? PLB pa..kata si mahasiswi. lho bukannya hari ini? kata saya dengan yakin.. bukan pa.. kami kelas PLB CI/2..
Ya. Allah.. bukannya KMnya bilang bukan saya? kata saya sambil kerung?
ternyata miskomunikasi berlanjut..
sebagai guru/dosen profesional kita sepatutnya memang tidak layak ada pada kejadian seperti ini. kejadian yang memang layak di tertawakan orang. seperti halnya ketika saya menertawakan orang lain itu.. hmm. ternyata benar yang selama ini saya suka sampaikan pada setiap orang "tidak akan di matikan seseorang, sebelum dia mengalami apa yang dia pergunjingkan, tentang kekurangan saudaranya" ancaman Allah yang sangat berbahaya.. haha makanya stop bergosip!
btw.. sepertinya ini jadi pelajaran juga bagi saya.. hati-hati sama amanah / tanggung jawab yang telah diberikan kepada saya. dan hati-hati dalam menjamin ketersampaian amanah / tanggung jawab yang kita berikan pada orang lain.. agar tidak menjadi aib bagi yang diberi tanggung jawab.. karena faktor miskomunikasi semata..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar