Minggu, 02 Juni 2013

Nasionalisme Kita


Hari ini, kita tiba-tiba tererek pada perdebatan kuno bahwa "karena kau seorang nasionalis maka kau belum cukup Islami". Pemikiran ini, dalam perjuangan kita sebagai sebuan nation state sangat berbahaya. Saat ini kita sedang dihadapkan pada kenyataan bahwa sumber daya apapun di dunia semakin menipis. Mungkin, hanya sumber daya manusia yang makin berlimpah baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Kita, pada saat ini dihadapkan pada sebuah realita bersama bahwa sumber daya yang hanya tinggal secuil ini akan layak diperebutkan bahkan dengan nyawa dan darah. Pemikiran-pemikiran yang akan merubah kemapanan kita dalam berbangsa-bernegara hanya akan berpotensi melemahkan kekuatan kita! Indonesia itu satu! dan hanya satu-satunya! Tidak ada itu Indonesia yang Islam, yang Kristen, yang Budha, yang Hindu, yang Konghucu... Yang ada hanya Indonesia yang satu saja.

Indonesia, itu tidak dibangun oleh semangat keagamaan, karena kalau kita membangunnya dengan semangat itu, kita akan menjadi negara yang bercerai berai: Orang Melayu yang Islam bisa menganggap saudara Bataknya yang Kristen bukan Saudara! pemikiran macam apa itu? Orang Dayak yang Kristen bisa menganggap saudara Melayunya yang Kristen bukan Saudara! Orang Menado tak akan menganggap orang Makasar Saudara dan seterusnya. Bahkan mungkin kita akan mengenal orang Bali yang Hindu menyatakan kemerdekaan negerinya yang berdaulat karena kehinduannya! Bayangkan betapa kecilnya negeri Batak yang kristen? kita akan menjadi bangsa yang lemah! karena kita tak lagi menjadi bangsa yang kuat-bersatu!

Indonesia kita itu adalah Indonesia yang dibangun oleh semangat persaudaraan, dan sayapun yakin Muhammad Rasulullah juga mengajari kita untuk saling menghargai dengan berbagai jenisnya tetangga kita dalam membangun sebuah negara di Mekah dan Madinah. Dan kita pun di Indonesia begitu adanya. Kita percaya bahwa, Indonesia yang kita bangun itu adalah Indonesia yang beragam. Tapi kita percaya bahwa keberagaman itu adalah kekuatan! bukan kelemahan kita!

Apakah itu berarti kita kurang Islami? Indonesia kita adalah Indonesia yang saling memberi warna. Kesantunan kita sebagai sebuah bangsa membuat kita paham- sepaham-pahamnya, kapan kita berbicara sebagai seorang Muslim dan kapan kita bicara sebagai seorang Indonesia! Ingatlah! kita juga memiliki paham internasionalisme seperti dalam Islam. Internasionalisme kita adalah kepahaman kita dalam upaya menghargai hak setiap bangsa, hak sebagai manusia! Jadi, bagi kita orang Indonesia tak perduli dia yang Islam, yang Kristen, yang Budha, yang Hindu atau siapapun: Kita tak akan pernah berpaling muka, membuat standar ganda dalam menghargai kemanusiaan kita sebagai bangsa Indonesia dan kemanusiaan kita sebagai bagian dari bangsa-bangsa di Dunia.


Selama ini kita paham betul, bahwa tak seorangpun boleh menindas orang lain, sebuah bangsa menindas bangsa lain, sekelompok agama menindas sekelompok agama lain. Kita paham betul bahwa kita sama-sama makhluk  Tuhan, Manusia ciptaan Allah, tak perduli warna kulit, bangsa dan agamanya. Kita orang Indonesia percaya bahwa kita adalah bagian dari persaudaraan dunia. Jadi tak layaklah orang menilai "kelayakan saya sebagai seorang muslim hanya karena semata saya seorang nasionalis" Karena yakinlah pemegang kunci surga itu hanya Allah ta'ala. Maka saudaraku, Tetap banggalah kau sebagai seorang Indonesia, yang nasionalis! Berdampingan dengan kebanggaanmu sebagai seorang Muslim!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar