Selasa, 30 November 2010

Hati-hati Bahaya Laten Para Penyusup!

Kenapa Muhammad Rasulullah mewajibkan kita merapihkan barisan dalam setiap kita berdiri, bersiap-siap menunaikan sesuatu? Kenapa Muhammad Rasulullah memandang penting kesatuan komando dalam barisan?  Karena tidak akan berjalan sebuah organisasi, jika didalamnya ada anggota yang tidak paham kenapa organisasi itu mesti ada, administrasi akan lumpuh dan garis perintah dalam manajemen organisasi akan sering terputus. Terputus dimana? Terputus di tangan para penyusup. Para penyusup yang tak begitu paham kenapa dia menjadi bagian dari organisasi, kenapa dia mesti merasa berkewajiban bersama-sama bekerja keras mencapai tujuan! Inilah yang Mary Parker Follet (1868-1933) wanti-wanti dalam berbagai makalah dan bukunya tentang  critical thinking about individual and behavior  yang mencakup bagaimana memahami sebuah organisasi bisa bekerja atau tidak. Lebih jelas dalam bukunya “The Giving of Order”  yang menjelaskan relasi antara work environment dan productivity yang menggambarkan pentingnya orang sebagai bagian dari organisasi. Yang juga di jelaskan oleh Elton Mayo dalam penelitiannya bersama rekan-rekannya di Harvard Business School pada sebuah perusahaan di Chicago, Western Electric Company (1920-1930).
Walau bagaimanapun, lemahnya birokrasi yang dijelaskan oleh seorang sosiolog German yang terkenal Max Webber (1864-1920) yang mengambil analisisnya menggunakan “ideal-type” telah kemudian banyak di selesaikan oleh seorang akademisi Amerika terkenal Woodrow Wilson (yang kelak kemudian menjadi seorang Administrator andal, Presiden USA) dalam “The Study of Administration”. Sayang sekali kita sebagai bangsa yang sudah merdeka lebih dari setengah abad dan kementerian ............ yang lahir berbarengan dengan itu tidak pernah belajar. Lihatlah para penyusup yang kelak akan merusak kementerian ini dari dalam. Bagaimana tidak, hanya atas dasar kedekatan seseorang dengan para pembesar, yang seharusnya memberikan order yang membuat organisasi ini makin baik kedepan, malah memasukkan orang-orang yang tidak berkompeten untuk menjalankan estafet organisasi. Orang-orang yang tidak cukup memiliki kompetensi ini malah kemudian di tenggarai memiliki ijazah yang tidak jelas! Sehingga makin membusukkan kualitas pribadinya.
Tentu jika kita ingin menolong seseorang, maka kita akan menolong saudara terdekat kita. Jika kita melihat ada peluang lowongan CPNS maka tentu kita berkeinginan besar untuk mengisikan anak saudara kita di posisi itu. Tapi orang-orang yang hantam kromo telah merusak kementerian ini dengan sembrono dan (mohon maaf) tolol! Apakah kemajuan kementerian ini mau kita rusak hanya untuk kebahagiaan segelintir orang? Kita harusnya bangkit untuk bekerja makin keras memajukan kementerian ........... Memberikan sumbangsih kita dengan ide dan kerja nyata. Sayangnya orang-orang tertentu ingin melindungi kejahatannya. Dengan cara membangun benteng yang kokoh disekitarnya, benteng yang kokoh buat dia, dan benteng yang keropos untuk kementerian ini. Orang-orang yang tak berkompeten ini tentu saja akan menghalalkan segala cara untuk melindungi dirinya dan orang yang telah memberikan jalan baginya..

Astagfirullah.. kasihan rakyat yang telah membayar pajak untuk menggaji PNS, dengan harapan mendapatkan pelayanan pemerintahan yang baik dari kita.. yang katanya Abdi Negara, Abdi Masyarakat.. akankah kita terus membiarkan rasa kemanusiaan kita tergerus, betapa mudahnya para penyusup merusak kementerian kita tercinta. Yang dengan masa lalu yang tak jelasnya tiba-tiba ada di depan kita, tampil memimpin? Benar, bahwa orang bisa belajar dari pengalaman untuk menjadi lebih baik dan memperbaiki diri.. tapi kenapa kita juga tidak kasihan pada mereka yang dengan masa lalu yang lebih baik dan sudah belajar lebih lama, tidak lebih kita kasih kesempatan? Hmm sepertinya mimpi buruk ini masih akan lama menghantui setiap siang kita.. karena kita memang tidak sedang bermimpi! Inilah realita yang kelak akan juga menantukan arah masa depan kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar