Minggu, 14 November 2010

Mimpi Aulia Mega Anak Sulungku

Within the next 17 years...

I am a minister of industry and trade of the Republic of Indonesia from 2017 to 2022 tenure. I am the ‘nd women as the minister of industry and trade in the republic, college experience made me who I think served in this capacity, accounting graduate education in economics faculty of the UI lead me to get a scholarship at MIT business school for master's and Doctoral degree. A good understanding of financial and industry knowledge that I got at MIT who I think gives sufficient understanding to put Indonesia in the life of global trade. So I understand very well how to put the potential winning Indonesia in the association world trade. At MIT I learned that trade is not a mere instinct, but is that market behavior can be predicted. With the right tools we can ensure Indonesian products which should be increased the quantity to increase state revenues.

At first to be minister is not my reflection, after 10 years living in America, college, and worked at the World Bank as an analyst, returned to Indonesia would require adjustment at first. Fortunately the last 2 years I taught at the University of Indonesia my former school. with the origin of diverse students from all over Indonesia made me more quickly understand the current Indonesian situation, however mingle with young children with idealism and their understanding of the issues of trade and industry which they pass on the discussion in class made me quickly understand the issues of trade and industry in all regions of Indonesia. That is the basic to understand the industry and trade in a duty as minister of industry and trade.

For my children Indonesia is a foreign country that I was introduced to them through bedtime. It's a mistake to me that just to take the children back to Indonesia every time the lebaran holidays only. So of course that means my greatest child new Indonesian 8 times to a lack of time to understand what kind of Indonesia, because my children in the United States also attended public schools. My first son Muhammad putra nagara, even thought that Indonesia consists only of Bandung and Jakarta only. He is now attending SMP Al Azhar Kemang. But younger sister, Putri Nabila Citra (5 years) and daughter Natasha Putri Andini (3 years) schools in the play group IRS International School, because my husband wants a global education in the reach of my children at an early age.

Unfortunately my husband was still under contract as an analyst at the IMF for 2 more years to come, in addition to his work teaching of Islamic economics at MIT business school, my husband met when studying at the UI, he can return to Indonesia once a month or when the official events state needs it. But as a husband who has been with me for 11 years I would need a presence not just there for educating the children but even further, becoming a reliable friend of discussion in the field as a professor in the field of Islamic economy.

That's me in 17 years from now, that dream will come true.
No. 4 Aulia Mega Wardhani Darmawan X_6

3 komentar:

  1. kurang lebih artinya gini ya ga?
    dalam 17 tahun ke depan ..
    Aku adalah seorang menteri industri dan perdagangan republik indonesia masa jabatan 2017-2022. Aku adalah menteri perdagangan perempuan ke dua di republik ini, pengalaman kuliah akulah yang aku kira membuatku menduduki jabatan ini, pendidikan sarjana akutansi di fakultas ekonomi UI mengantarkanku mendapatkan beasiswa di MIT buisness school untuk meraih gelar master dan Doctoral . pemahaman yang baik dalam bidang keuangan dan pengetahuan tentang industri yang aku dapatkan di MIT-lah yang aku fikir memberikan pemahaman yang cukup untuk menempatkan indonesia dalam kehidupan perdagangan global. Sehingga aku paham betul bagaimana menempatkan potensi-potensi unggulan indonesia dalam pergaulan perdagangan dunia. Di MIT aku mempelajari bahwa perdagangan bukanlah insting semata tetapi merupakan perilaku pasar yang bisa di prediksi. dengan alat-alat yang tepat kita mampu memastikan produk indonesia mana yang harus kita tingkatkan kwatintasnya untuk menambah pendapatan negara.
    Pada awalnya menjadi menteri bukanlah bayanganku, setelah 10 tahun tinggal di amerika, kuliah, dan bekerja di bank dunia sebagai seorang analis, kembali ke indonesia tentu membutuhkan penyesuaian diri terlebih dahulu. Untunglah 2 tahun terakhir ini aku mengajar di almamaterku Universitas Indonesia. dengan asal-usul mahasiswa yang beragam dari seluruh indonesia membuatku lebih cepat memahami situasi indonesia terkini, walau bagaimanapun bergaul dengan anak-anak muda itu dengan idealisme dan pemahaman mereka tentang masalah perdagangan dan industri yang mereka sampaikan pada diskusi di kelas membuatku cepat memahami masalah perdagangan dan industri di seluruh wilayah indonesia. itulah yang menjadi modalku memahami industri dan perdagangan dalam mengemban tugas sebagai menteri industri dan perdagangan.
    Bagi ketiga anakku indonesia adalah negeri asing yang aku perkenalkan kepada mereka melalui dongeng pengantar tidur. Memang menjadi kesalahan bagiku yang hanya mengajak anak-anak pulang ke indonesia setiap kali hari raya idul fitri saja. jadi tentu saja itu berarti anaku yang paling besar baru 8 kali ke indonesia waktu yang kurang untuk memahami seperti apa indonesia , karena anak anakku di amerika pun bersekolah di sekolah umum. Putraku yang pertama muhamad putra nagara, bahkan menyangka indonesia hanya terdiri dari bandung dan jakarta saja. Dia sekarang bersekolah di smp al azhar kemang tapi adik adiknya; Putri nabila citra (5 tahun) dan natasya putri andini (3 tahun) sekolah di play group IRS Internasional School, karena suamiku menginginkan pendidikan global di raih anak - anakku pada usia dini. Sayang suamiku masih terikat kontrak sebagai seorang analis di IMF untuk 2 tahun yang akan datang, di samping kesibukannya mengajar kajian ekonomi syariah di MIT buisness school, suami yang ku kenal ketika kuliah di UI dahulu memang bisa pulang ke indonesia sebulan sekali atau ketika acara acara resmi kenegaraan membutuhkannya. tetapi sebagai seorang suami yang telah mendampingiku selama 11 tahun aku tentu membutuhkan kehadirannya tidak hanya sekedar mendampingiku mendidik anak-anak tetapi lebih jauh, menjadi kawan diskusi yang andal dalam bidangnya sebagai seorang profesor di bidang ekonomi syariah.
    Itulah aku di 17 tahun dari sekarang, mimpi yang akan jadi kenyataan.

    BalasHapus
  2. I hope what you want become true. I pray for you my niece. Allah Almighty will help you.

    BalasHapus