Suatu saat dalam sebuah pertemuan guru di SMAN Baleendah bandung.
kepala sekolah waktu itu melontarkan pertanyaan pada kami tamunya.."apa
bedanya antara birokrat dan guru?" pertanyaan retoris itu di jawab
sendiri oleh beliau.. "kalau guru tugasnya mempermudah yang sulit agar
jadi mudah, sedangkan tugas birokrat adalah 'kalau bisa di persulit
kenapa harus di permudah?'" sebagai seorang guru yang sudah mengajar
lebih dari 13 tahun ucapan ini jadi pengen ketawa sendiri.. sebagai
seorang birokrat di lingkungan kementrian agama.. ucapan ini malah jadi
bikin malu.. kami berada di lingkungan yang katanya paham agama karena
di penuhi oleh sarjana agama.. gelar kehormatan bagi mereka yang di
anggap paham ilmu agama.. tapi budaya mendet jalan rizki orang kok jadi
tren ya.. hmm jadi apa lebih baik orang yang ga paham agama? yang rata2
takut berbuat dosa karena mereka tidak paham cara bertobatnya? hmm ini
juga pikiran yang terlalu picik rasanya..
Sikap memudahkan urusan
akan melahirkan keberkahan dan jaminan pertolongan karena Allah selalu
menolong hamba-Nya selama si hamba tersebut menolong saudaranya. Dari
Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang meringankan
penderitaan seorang mukmin di dunia, niscaya Allah akan meringankan
penderitaan (kesulitan)nya kelak di hari Kiamat dan barangsiapa yang
memudahkan urusan orang yang mengalami kesulitan, niscaya Allah akan
memudahkan urusannya di dunia dan akhirat (HR. Muslim).
jadi apakah anda siap di persulit Allah kelak di akhirat? sebab kok rasanya.. saya tidak ridha sama perlakuan anda..
ok.
kita lihat di masa depan.. sebagai bahan pertimbangan anda juga punya
anak istri kan? rasanya bagus juga tuh kalo anak, istri dan keturunan
anda merasakan juga di persulit orang lain padahal anda atau keluarga
anda tidak punya masalah apa2? haha rasanya ada bagusnya.. biar anda
belajar bagai mana rasanya.. dan anda insyaf bahwa anda telah salah
memilih jalan.. salah memilih musuh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar