Dahulu, untuk menjadi mahasiswa di PTN, rata-rata uang yang
harus disediakan oleh orang tua calon mahasiswa di semester awal
(pertama kali masuk) biasanya tak lebih 1 x gaji PNS waktu itu. Jika
gaji PNS sekitar Rp. 200.000,- (golongan pangkat/ruang III/a) maka biaya
yang harus dikeluarkan untuk masuk sebagai mahasiswa baru di PTN kelas
II (semisal IKIP atau IAIN) sekitar Rp. 200.000,-. Sedangkan untuk PTN Pavorit (UI atau ITB) sekitar Rp. 450.000 - 600.000,-
Sekarang dengan gaji PNS Rp. 2.000.000,- (III/a), uang masuk UPI (dulu
IKIP) tidak 2 juta. (dengan asumsi sama dengan dulu gaji PNS=biaya masuk
PTN) tetapi rata-rata jurusan sekitar minimal Rp. 13.000.000,- atau
sekitar 6 x lipat gaji. Sedangkan untuk UNPAD (jurusan manajemen/hukum)
sekitar Rp. 50.000.000,- sedangkan ITB (jurusan manajemen) Rp.
75.000.000,- jika seorang PNS menabung, untuk seorang anak saja, dan
hanya sekedar untuk biaya masuk saja (untuk uang semesteran, buku,
praktikum dll biar dipikirkan nanti saja... siapa tahu ada rezeki) Maka
si PNS setidaknya harus mencicil pinjaman ke Bank minimal selama 7-8
tahun dengan cicilan Rp. 1.800.000,- itu artinya sisa gaji sekitar Rp.
600.000,-
WAH.... mungkin benar indikasi penelitian di Amerika
yang salah satunya mengatakan bahwa kesenjangan pengetahuan antara si
miskin dan si kaya secara agregat tidak akan pernah bisa bertemu dalam
satu titik, atau bisa kita katakan akan terus membentuk 2 buah garis
yang relatif sejajar sepanjang masa?
Hmm... mungkin harus ada
perubahan, harus ada Education Reform dalam pengelolaan keuangan
pendidikan kita. Sebuah solusi yang tidak mengekalkan demarkasi
kemiskinan. Dan membuah jauh-jauh kapitalisasi sektor pendidikan. Sayang
sekali pendidikan di kita belum menjadi perhatian utama. Mungkin benar
kata Bill Gate "Jika sebuah negara tidak mementingkan pendidikan,
lihatlah beberapa tahun kedepan. Semua level pekerjaan bergaji tinggi
akan lebih dari 50%nya dipenuhi oleh SDM berkualifikasi dari sebuah
negara yang percaya bahwa pendidikan itu penting".
Kepada para orang tua, yang sedang bersiap-siap anaknya masuk ke PTN. Bersiaplah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar