Lutfiatun Nisa Fauzia Darmawan
Mulai besok, seragam merah mu diganti ya? Seragam biru.. banyak orang bangga sama seragam putih biru itu pi.. banyak orang yang kemarin-kemarin berharap-harap cemas: "bisa ngga ya pakai seragam biru putih dengan logo SMPN anu?" Banyak orang yang mempertaruhkan segala-galanya untuk seragam kebanggan itu, ya segala cara! Sebagai sebuah strategi, menurut ayah, itu sah-sah saja. Bagi kebanyakan orang, seragam adalah manifestasi paling nyata dari isi. Jadi, memang mungkin pi.. seragam itu memang penting sekali. Walau bagi ayah sih, seragam merah putih itu jauh lebih bermakna, lebih hebat! Karena dengan seragam itulah ayah memulai pondasi pendidikan ayah secara formal. Pada masa itulah ayah mulai membentuk diri, mereka-reka masa depan, mematut-matut diri jadi apa ayah kelak.
Lutfiatun Nisa Fauzia, anak ayah...
Seragam biru itu sebenarnya lebih menjadi tanda pi.. inilah garis pemisah itu, antara masa kanak-kanakmu dan masa remaja yang penuh dengan rentetan tanggung jawab. Pada masa biru ini pi.. hidup lebih mengharu biru, perasaan kita akan lebih terasah menjadi manusia sejati atau malah menjadi setan yang hebat. Pada masa ini lah hidup tidak lagi persoalan benar dan salah, tetapi lebih menjadi baik dan tidak tepat. Kita akan dipaksa didorong-dorong untuk memahami wilayah abu-abu. Wilayah yang paling ayah dan kita tak suka. Pada masa ini pi, inilah masa pubertas yang merupakan lanjutan dari masa perubahan fisik yang telah kau lewati kemarin dulu itu. Pada masa remaja ini pula pi.. perasaan menyukai dan keinginan untuk disukai makin menguat. Jika kita mampu mengelolanya menjadi sumber energi, kita akan menjadi remaja yang hebat, penuh semangat dan berusaha tampil lebih menyenangkan setiap hari, setiap saat. Tetapi.. tidak jarang juga perasaan ini akan mengganggu mereka yang tak paham mengelolanya. Diantara kita ada yang malah sibuk mematut-matut diri di cermin, menjadi pribadi yang semata diatur oleh keinginan orang banyak yang mustahil dipenuhi semuanya itu. Karena bukankah setiap pribadi itu berbeda? Bagai mana mungkin kita menjadi pribadi yang menyenangkan semua orang, jika diantara mereka itu mungkin ada keinginan yang saling bertentangan? Olehkarena itu pi.. bentuklah dirimu oleh nilai-nilai yang menurutmu baik saja. Tak perlu berkeras menuruti keinginan semua orang, jadilah pribadi yang menyenangkan, dan salahsatunya adalah juga termasuk menyenangkan dirimu sendiri. Karena seperti yang sering ayah bilang: hanya kau dan bayanganmulah sendiri yang menjalani sampai akhir!
Lutfiatun Nisa Fauzia, gadisku...
Menjadi hebat itu memang menyenangkan, tetapi percayalah: berusaha menjadi hebat itu jauh lebih menyenangkan! Ayah sama sekali tak memerintahkanmu menjadi orang hebat, menjadi orang yang berhasil (apapun itu ukurannya). Ayah hanya ingin melihatmu bahagia, menjalani hidup yang menyenangkan. Tapi berjanjilah satu hal pada ayah, untuk selalu berusaha menajadi orang hebat, menjadi orang berhasil! Kejarlah apa yang kau inginkan dengan perjuangan terhebatmu, maka insya Allah kamu akan menjadi hebat dangan cara dan jalanmu sendiri.
Pi..
Selamat memulai pendidikanmu di SMP, mulailah dengan bismillah setulus-tulusnya. Lalu.. langkahkanlah kaki kananmu itu dengan dengan bangga, tetapkanlah set-pointmu! lalu kejarlah! Ayah percaya, tak sia-sia apa yang telah kita perjuangkan untuk sampai ke titik ini. Dan ayah percaya, titik berikutnya adalah keberhasilan. Keberhasilanmu.. anak kebanggan ayah!
Mulai besok, seragam merah mu diganti ya? Seragam biru.. banyak orang bangga sama seragam putih biru itu pi.. banyak orang yang kemarin-kemarin berharap-harap cemas: "bisa ngga ya pakai seragam biru putih dengan logo SMPN anu?" Banyak orang yang mempertaruhkan segala-galanya untuk seragam kebanggan itu, ya segala cara! Sebagai sebuah strategi, menurut ayah, itu sah-sah saja. Bagi kebanyakan orang, seragam adalah manifestasi paling nyata dari isi. Jadi, memang mungkin pi.. seragam itu memang penting sekali. Walau bagi ayah sih, seragam merah putih itu jauh lebih bermakna, lebih hebat! Karena dengan seragam itulah ayah memulai pondasi pendidikan ayah secara formal. Pada masa itulah ayah mulai membentuk diri, mereka-reka masa depan, mematut-matut diri jadi apa ayah kelak.
Lutfiatun Nisa Fauzia, anak ayah...
Seragam biru itu sebenarnya lebih menjadi tanda pi.. inilah garis pemisah itu, antara masa kanak-kanakmu dan masa remaja yang penuh dengan rentetan tanggung jawab. Pada masa biru ini pi.. hidup lebih mengharu biru, perasaan kita akan lebih terasah menjadi manusia sejati atau malah menjadi setan yang hebat. Pada masa ini lah hidup tidak lagi persoalan benar dan salah, tetapi lebih menjadi baik dan tidak tepat. Kita akan dipaksa didorong-dorong untuk memahami wilayah abu-abu. Wilayah yang paling ayah dan kita tak suka. Pada masa ini pi, inilah masa pubertas yang merupakan lanjutan dari masa perubahan fisik yang telah kau lewati kemarin dulu itu. Pada masa remaja ini pula pi.. perasaan menyukai dan keinginan untuk disukai makin menguat. Jika kita mampu mengelolanya menjadi sumber energi, kita akan menjadi remaja yang hebat, penuh semangat dan berusaha tampil lebih menyenangkan setiap hari, setiap saat. Tetapi.. tidak jarang juga perasaan ini akan mengganggu mereka yang tak paham mengelolanya. Diantara kita ada yang malah sibuk mematut-matut diri di cermin, menjadi pribadi yang semata diatur oleh keinginan orang banyak yang mustahil dipenuhi semuanya itu. Karena bukankah setiap pribadi itu berbeda? Bagai mana mungkin kita menjadi pribadi yang menyenangkan semua orang, jika diantara mereka itu mungkin ada keinginan yang saling bertentangan? Olehkarena itu pi.. bentuklah dirimu oleh nilai-nilai yang menurutmu baik saja. Tak perlu berkeras menuruti keinginan semua orang, jadilah pribadi yang menyenangkan, dan salahsatunya adalah juga termasuk menyenangkan dirimu sendiri. Karena seperti yang sering ayah bilang: hanya kau dan bayanganmulah sendiri yang menjalani sampai akhir!
Lutfiatun Nisa Fauzia, gadisku...
Menjadi hebat itu memang menyenangkan, tetapi percayalah: berusaha menjadi hebat itu jauh lebih menyenangkan! Ayah sama sekali tak memerintahkanmu menjadi orang hebat, menjadi orang yang berhasil (apapun itu ukurannya). Ayah hanya ingin melihatmu bahagia, menjalani hidup yang menyenangkan. Tapi berjanjilah satu hal pada ayah, untuk selalu berusaha menajadi orang hebat, menjadi orang berhasil! Kejarlah apa yang kau inginkan dengan perjuangan terhebatmu, maka insya Allah kamu akan menjadi hebat dangan cara dan jalanmu sendiri.
Pi..
Selamat memulai pendidikanmu di SMP, mulailah dengan bismillah setulus-tulusnya. Lalu.. langkahkanlah kaki kananmu itu dengan dengan bangga, tetapkanlah set-pointmu! lalu kejarlah! Ayah percaya, tak sia-sia apa yang telah kita perjuangkan untuk sampai ke titik ini. Dan ayah percaya, titik berikutnya adalah keberhasilan. Keberhasilanmu.. anak kebanggan ayah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar