Akhirnya i... sampailah engkau pada tahap yang aku cita-citakan
untukmu. Kenapa aku begitu merasa berkewajiban menyekolahkan mu i?
Kemarin, 2 tahun lalu mungkin engkau merasa sedang di dzolimi,
dipaksa-paksa.. cobalah sekarang tanyakan hal yang sama. Dan jawablah
dengan tenang. Sekolah bagi ku i.. bukan lah perkara gelar apalagi
target jabatan (bodoh sekali kalau ira
berpikir sependek itu!) Sekolah, semata-mata alat membuat kita belajar
menjadi manusia yang baru terus menerus, secara terprogram, terukur dan
berkelanjutan. Dengan sekolah lah i.. kita bisa mengasah diri, belajar
menjadi orang tua dari 5 anak-anak gadis kita itu. Sekolah, adalah alat
paling sederhana untuk menjadi gerbang pada jutaan-miliaran pengetahuan
baru. Memang sekolah bukanlah tujuan akhir kita, ia hanyalah langkah
awal. Nah i.. itu pula yang aku ingin kau sampaikan pada anak-anak kita.
Bagaimana menjadi seorang pembelajar yang teguh, tak mudah menyerah!
Sekolah bukanlah semata-mata persoalan uang, persoalan biaya.. dan kita
sudah membuktikan bahwa uang bukanlah faktor! uang hanya sebuah alat
kecil dari semangat-visi dari perjalanan kita sebagai manusia.
Sekarang i... kita akan lebih sering dihadapkan pada situasi-keadaan yang kemarin-kemarin sering kau lihat dalam begitu banyak hipotetik model. Dalam situasi itu, pendidikanmu akan diuji, apakah sekedar selembar kertas ijazah, dan waktu-waktu yang terbuang percuma. Atau kah pembuktian terasahnya pola tindakmu oleh begitu banyak model itu. Membangun sebuah model empirik sekarang, bukanlah lagi ajang coba-coba, ajang pembuktian yang berhenti didepan persamaan dan grafik yang dihasilkan Lisrel, Eviews, Amos, SPSS dan Excel. Didepanmu ada dunia nyata dengan kompleksitas variabelnya. Ingatlah i... kecerdasanmu-kemampuanmu tidaklah akan diukur oleh berapa banyak variabel dan kompleksitas model yang kau bangun untuk menyelesaikan masalah nyata itu. Tetapi... Tetapi oleh seberapa cepat dan akurat kau triming variabel yang tak begitu penting dan tingkat kesegeraannya. Inilah waktu yang sebenarnya dan kertas kerja yang sebenarnya pula.
i... ingatlah hal yang paling pokok: Uang Bukanlah Faktor! dan ketika kau berpaling, kau tak lebih akan berakhir layaknya istri Luth!
Sekarang i... kita akan lebih sering dihadapkan pada situasi-keadaan yang kemarin-kemarin sering kau lihat dalam begitu banyak hipotetik model. Dalam situasi itu, pendidikanmu akan diuji, apakah sekedar selembar kertas ijazah, dan waktu-waktu yang terbuang percuma. Atau kah pembuktian terasahnya pola tindakmu oleh begitu banyak model itu. Membangun sebuah model empirik sekarang, bukanlah lagi ajang coba-coba, ajang pembuktian yang berhenti didepan persamaan dan grafik yang dihasilkan Lisrel, Eviews, Amos, SPSS dan Excel. Didepanmu ada dunia nyata dengan kompleksitas variabelnya. Ingatlah i... kecerdasanmu-kemampuanmu tidaklah akan diukur oleh berapa banyak variabel dan kompleksitas model yang kau bangun untuk menyelesaikan masalah nyata itu. Tetapi... Tetapi oleh seberapa cepat dan akurat kau triming variabel yang tak begitu penting dan tingkat kesegeraannya. Inilah waktu yang sebenarnya dan kertas kerja yang sebenarnya pula.
i... ingatlah hal yang paling pokok: Uang Bukanlah Faktor! dan ketika kau berpaling, kau tak lebih akan berakhir layaknya istri Luth!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar