Kamis, 26 Agustus 2010

Refleksi: 34 tahun diberi kesempatan bernyawa

Hari ini 34 tahun yang lalu, ibuku melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama oleh bapakku Darmawan. Kata ibu;  Beliau kasih nama itu dengan sebuah harapan, anaknya menjadi orang yang berbakti pada satu tujuan.. satu harapan di masa depan. Masa depan yang tentunya terbaik buat anaknya. Lahir dari keluarga dengan semangat wiraswasta yang tinggi dan disiplin yang kuat layaknya keluarga tentara memang memberi warna tersendiri.
34 tahun adalah waktu yang cukup untuk mulai ajeg, masagi. Masa kecil yang kurang memiliki kesempatan bermain bukan berarti alasan buat hidup main-main di usia yang makin sepuh sekarang. Konsep main-main memang sepertinya harus mulai di tinggalkan. Keseriusan juga menjadi hal yang penting ketika cita-cita pensiun dari PNS di usia 40 tahun ingin terlaksana. Keseriusan haruslah menjadi watak yang baru pada hari-hari kedepan.
6 tahun kedepan, mungkin adalah perjuangan yang tidak sempat diseriusi ketika sekolah di pendidikan dasar sampai pendidikan sarjana dulu. 6 tahun kedepan adalah perjalanan menghebatkan diri dalam memberikan kasih sayang terhebat buat putri-putri matahariku. 6 tahun kedepan adalah pembuktian pada diri sendiri, seberapa layakkah aku diberi hadiah 6 putri cantik oleh Allah, Penciptaku.
Kesempatan bernapas, rasanya memang hal yang harus disyukuri terus menerus. Dalam perjalanan ke madrasah tadi pagi, tiba-tiba jantung sakit bukan kepalang, napas terpaksa untuk sementara di hentikan. Tetapi Allah masih memberikan kesempatan bernapas lagi, Alhamdulillah.. semoga tak pernah tersia-sia.
Berulang tahun.. hmm.. masih banyak yang belum di raih putri-putri matahariku.. waktunya berpikir sekeras-kerasnya, kemudian mewujudkannya sehebat-hebatnya.. biar putri-putri matahariku merasa.... mereka memang punya Ayah.. Darmawan Soegandar.. bapak mereka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar