Rabu, 23 Februari 2011

Inilah Negeriku: Indonesia

setiap kali saya mendengar lagu
.... tanah air ku tidak kulupakan
kan ku kenang sepanjang hidupku
walaupun aku pergi jauh
tak akan hilang dari kalbu..
setiap kali juga kemudian saya menjadi bertanya-tanya seberapa Indonesia kah saya. dan bagai mana saya mesti mematok indikator yang valid atas ke-Indonesiaan saya? Apakah nasionalisme itu sebenarnya? kata Bung karno “ Tetapi….. tetapi… memang prinsip kebangsaan ini ada bahayanya ! Bahayanya ialah mungkin orang meruncingkan nasionalisme menjadi chauvinisme, sehingga berpaham…. Indonesia Uber Alles “. Inilah bahayanya ! Kita cinta tanah air yang satu, merasa berbangsa yang satu, mempunyai bahasa yang satu. Tetapi Tanah Air kita Indonesia hanya satu bahagian kecil saja daripada dunia ! Ingatlah akan hal ini !. “
seperti apa sebenarnya penghargaan kita pada ke Indonesiaan kita? dalam memandang diri kita di dunia internasional?

Agak terhenyak saya beberapa waktu yang lalu melihat berita di TV One. bagai mana tidak seorang bugis di wawancara mengenai ke Indonesiaannya, dia menjawab " Indonesia adalah Ibu pertiwiku dan Malaysia adalah Bapak pertiwiku, karena Indonesia lah yang melahirkanku tapi terus terang Malaysia lah yang memberiku makan" mendengar ini saya merasa sedih.. (terus terang saya menangis mencucurkan air mata (kadang sepertinya tak layak disebut laki-laki)) apalah hendak dikata. Bumi Pertiwi memang belum mampu mensejahterakan banyak orang, bagaimana tidak.. itulah kesalahan kita, menasbihkan masa depan kita kebanyakan pada para bedebah!
... ku lihat ibu pertiwi
sedang bersusah hati
air matanya berlinang
mas intannya terkenang...
bagai mana tidak, kekayaan alam kita sudah hampir habis terkuras.. TAPI TIDAK UNTUK RAKYAT! TIDAK UNTUK ANDA, TIDAK UNTUK SAYA, TIDAK UNTUK ANAK-ANAK KITA! sialan!Mungkin kalau Bung Karno masih hidup dia akan menangis tersedu-sedu ingat pidatonya...
" Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan, walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara ,, semua buat semua “, ,, satu buat semua, semua buat satu."
Sebagai orang Indonesia yang sedang marah, saya ingin bilang pada setiap engkau para cecunguk, tikus got:
"kau itu kecil, sangat kecil, bahkan terlalu kecil! untuk memonyong-monyong bibir bahwa kau bilang kau adalah rakyat Indonesia! kau tak lebih dari perutmu semata!"

apa perlu kita bersedih terus melihat bangsa ini, tentu tidak! ayo bangsaku, tak hanya aku, tak hanya engkau, apalagi tak hanya mereka yang sanggup berkata "aku lah rakyat, dan aku akan bekerja sekeras-kerasnya untuk bangsaku" kalaulah mereka yang penuh kebohongan itu sanggup berteriak begitu, kenapa anda yang memang tulus, tak mampu?!

kita mampu, bangsaku! kita mampu! jangan mau di bodohi, kita bahkan sangat mampu berbuat banyak untuk negeri ini! jangan cengeng! ayo hantam setiap halangan, kenapa mesti cengeng? setiap kemenangan yang kita raih dengan kerja keras, dengan segenap jiwa.. tentu berbeda .. ya berbeda rasaya ketika berdiri di puncak dan berkata " ini lah aku, rakyat yang berbakti buat bangsaku!"

mulailah berancang-ancang, jangan melangkah terlalu jauh.. nanti malah tergelincir.. buatlah langkah pertamamu sejauh seribu lautan.. cukuplah itu buat bangsamu! mulailah berancang-ancang, jangan berhayal melompat terlalu tinggi.. nanti sakit ketika jatuh.. buatlah langkah pertamamu se tinggi langit kau sanggup melihat.. cukuplah itu buat bangsamu!

jangan cengeng, ayo bangun, banyak yang harus kita kerjakan esok.. tidurlah yang nyenyak Indonesia ku.. Besok! ada sejuta sekolah yang mesti kita bangun, ada sejuta buku yang mesti kita tulis, ada sejuta ilmu yang mesti kita kejar .. lalu ada sejuta gedung mesti kita bangun, ada sejuta bendungan, ada sejuta galangan, ada sejuta maskapai, ada sejuta sawah, ada sejuta kebun, ada sejuta penelitian, ada sejuta mesin, ada sejuta apapun yang engkau mampu bangun buat bangsa ini, sudah lah.. jangan mengandalkan orang lain.. jadilah sejuta itu karyamu.. biar bangga anak-cucumu kelak "ITULAH AYAH-IBUKU-KAKEK-NENEKKU.. YANG BERBAKTI BUAT BANGSANYA SAMPAI IA LUPA BAHWA IA SENDIRI ADA!"

2 komentar: