Jumat, 11 Februari 2011

Kumpulan Pesan untuk Anak-Anak Matahariku sepanjang tahun 2009

Dari Cintaku buat Mega Gadis Sulungku

oleh Darmawan Soegandar pada 18 Juni 2009 jam 21:11
Anakku sayang...
umurmu tak lebih sekepulan asap
padahal bara belumlah menggenapkan waktumu
padahal belumlah massa memaknaimu
padahal ruang belumlah memenuhimu

Anakku sayang...
ayah malu lupa mencintaimu selama waktu yang habis di antara kita
yang mengerek sgala keluh keubun ubun kita mengangkasa
jauh... sampai kita lupa waktu tah memuncak

Anakku sayang...
jadilah ayah air
yang mengalir dari puncak ambisi yang memenjara
lalu merasuk ke setiap relung antara kamu dan adik adik tercintamu
yang menabrak sgala halangan antara aku dan engkau
antara aku dan kalian cintaku

Anakku sayang...
jadilah ayah angin
yang mengusapi pipimu setiap malam
meninabobokanmu dalam alunan cinta yang semilirkan rinduku padamu
yang mendinginkanmu dari pedih yang kau sapa tadi siang gara gara aku
yang membalut dekapmu dalam sejuk

Anakku sayang...
jadilah ayah apa yang engkau mau
apapun yang engkau
karena aku menghamba kalian anak anak cintaku

Dan
anakku sayang
jadilah aku pembunuh
membunuh kalian yang menghalangi aku mencintaimu

Dan
anakku sayang
jadilah aku tuhan
yang mengabulkan semua keinginanmu

karena akulah tuhan
bagi kalian
anak anak cintaku

anakku sayang...
maafkan ayah

Anak

oleh Darmawan Soegandar pada 23 Juli 2009 jam 0:49
tadi siang aku tanpa sengaja ngelihat anak kecil di sedan timor merah, anak cantik
dia tersenyum waktu aku senyumin... manis anaknya... (sayang ibunya ngga cukup kelihatan, soalnya dia lagi sibuk ngendarai tuh mobil. sementara aku liat dari bis agak atasan dikit) kayaknya anak SD. lihat anak itu aku jadi ingat anak-anak di rumah... malam terakhir kemarin sebelum ke jakarta, anak-anak pada cerita2 seru, trus si karin ditengah cerita teriak2 nyanyiin lagu... siapa... ya... haha lupa. dia nyanyi lagu itu gara2 ada kata-kata obrolan tetehnya yang mirip syair lagu itu. jadi... brisik lah tuh kamar ukuran 6x6 meter sama anak2 cantikku ke 4-4nya pada nyanyi... rame... mereka masing membanggakan dengan cara mereka sendiri2.
1. mega- si cikal, cantik... anak hebat yang bisa di andalin, ngga bakal Tuhan ciptakan lagi... (ayah sayang... sama mega...)
2. upi- nomor 2, matanya bagus... cengeng luar biasa. tapi pinter... cita2nya pengen belajar ke Guangjow Univ (eh nulisnya bener ga ya? haha) pengen jadi dokter, gara gara dia liat reporter metro tv, mahaiswa di sana. ehhh dia ikutan pengen kuliah di sana, lucu juga unik kalo ada mahasiswa item satu2nya kata dia, hehe
3. caca- si penyanyi, suaranya bagus... kalo lagi di bandung, ... dia biasa mijitin sambil nyanyi... suaranya merdu kaya jacko kecil... (caca ayah kangen... jadi sedih, pengen meluk caca...) dia seneng IT kalo ada rizki bagus kalo bisa ke sachewan univ (sayang, soalnya ayahnya pernah keterima sekolah di situ jurusan elektrikal engenering... sayang krismon ngebanting rupiah dari 2.400 ke 16.000 modal 100jt susah payah di kumpulin...) apa mungkin caca yang bakal ngewujudin cita2 itu ya...?
4. chareen si bungsu, lucu kalo dah nyanyi, hapal banyak lagu... dia mau jadi apa yaaa?
5. my lovely Nissa, anakku alm... ayah sayangggg sama kamu cinta ayah... ayah sedih stiap kali inget nissa, serasa bodoh, serasa ayah ikut mati... andai nissa bisa lihat sekarang... ayah lagi nangis inget kamu sayang... maaf ayah cengeng... ayah ... ngga tau... kalau meneteskan air mata buat kamu itu cengeng, maaf ayah sayang... ayah tak adil... ngga sempet meluk nissa lama kaya anak ayah yang lain. nissa sayang... maaf ayah ga bisa nulis apa apa lagi... ayah cuma pengen kamu tahu... ayah tak pernah bilang anak ayah 4. ANAK AYAH 5! dan kamu sama cantiknya... tempat kamu di pelukan ayah ngga bakal ada yang gantiin... nissa sayang... ayah pengen meluk kamu... ayah pengen kamu liat ayah sedih kalo inget kamu... nissa sayang apa kain kapan cukup menghangatkan tubuh kecilmu di kuburmu yang sempit itu...? nissa sayang maafkan ayah, ya sayang...?

sudah malam

oleh Darmawan Soegandar pada 30 Juli 2009 jam 23:01
ya, hari sudah malam... mega, caca, upi, chareen, nisa:
kalian tidur.. hari sudah larut.. besok mungkin hari makin keras ngehantam kita. mungkin matahari makin panas memanggang kita, mungkin debu makin kuat menderu kita, mungkin.. badai belum berkahir..
ya, hari sudah malam... mega, upi, caca, chareen, nisa:
@mega: sudah nyiapin buat sekolah besok? seragam adik-adik? bahan buat sarapan? ongkos kamu? adik-adik ga lupa shalat kan ga? mega.. malam jumat mega harus ngaji ke mang dadan kan? gimana? udah sampai mana?
@upi: pi.. kalo soal blajar ayah ga perlu ngingetin ya.. jangan cengen aja, jangan rewel, kasian ibu, upi sayang ibu kan?
@caca: ca.. ayah masih sakit di jakarta, sayang caca jauh.. jadi ga ada yang mijitin, yang nyanyiin ayah lagu penghilang sakit, yang nyayiin lagu penghilang sedih (caca ayah kangen..)
@chareen: muuuuach ayah sayang.. tidur yang lelap ya sayang..
@nisa: nissa sayang kain kafanmu dah kotor.. mau ayah ganti...? maaf ayah dah lama ga nengok kamu.. tidur yang lelap ya sayang.. maaf kalo nisa ngga nyaman di kubur yang dingin dan sempit itu.. nisa sayang waktu itu hanya sekejapan saja.. ayah janji.. ayah nyusul ngga lama lagi.. tunggu ayah ya sayang..
ya, hari sudah malam... mega, upi, caca, chareen, nisa:
hari sudah larut. ayah memeluk kalian insya Allah dengan cinta..
ayah sayang kalian
ayah juga sayang kamu ra.. matahariku

Pesan Ramadhan untuk anak-anak cintaku

oleh Darmawan Soegandar pada 21 Agustus 2009 jam 7:31
Anak-anakku:
Dari Abu al-Abbas Abdullah bin Abbas ra, beliau berkata, “Satu saat saya berada dibelakang nabi Saw, kemudian beliau Saw berkata, “Wahai ananda, aku ajarkan kepadamu pelajaran,(yaitu) Jagalah Allah, niscaya dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika satu umat berkumpul untuk meminta manfaat sesuatu kepadamu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali musibah yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.”
(HR. Tirmudzi dan dia berkata haditsnya hasan sahih.

Anak-anakku:
Mendekat Pada Allah Karena Kesulitan Hidup
Musibah, kesedihan, nestapa , dosa besar, dan berbagai kesulitan dan kekecewaan hidup ternyata sering mendorong seseorang untuk lebih dekat kepada Allah Swt. Lantas, Apakah salah kalau ada kesulitan kita mulai mendekat kepada Allah?? Tidak bahkan memang itu yang seharusnya kita lakukan. Karena kemana lagi kita meminta pertolongan selain kepada Allah.
Tapi mungkin sekali kita harus sabar menunggu kalau mau kesulitan kita diganti dengan kebahagiaan oleh Allah ? Emang kenapa? Yah tentunya kita harus banyak muhasabah (mengoreksi diri), mengingat dosa yang telah dilakukan dan sebagainya. Termasuk diantaranya ketika senang atau bahagia, kita lupa atau memang malas mengingat Allah. Seperti lupa bersyukur kalau ada bahagia, lupa ngasih sama anak yatim, lupa dengan tetangga yang miskin, pura-pura lupa kalau ada uang kita harus bersedekah dan lainnya. Memang biasanya kondisi seseorang yang dalam keadaan senang dan bahagia sulit sekali berdekatan dengan Allah.

Anak-anakku:
Ketika Bahagia Dekat Dengan Allah
Hadist diatas menunjukan, ternyata menjaga hubungan dengan Allah dikala senang dan bahagia adalah kunci semua persoalan atau kekecewaan hidup, Insya Allah teratasi. Atau dengan kata lain sedia payung sebelum hujan, banyak mendekat dengan Allah di masa bahagia sebelum datang kesulitan atau kekecewaan hidup. Dan pastinya orang yang selalu dekat dengan Allah di kala bahagia seperti seseorang yang kondisi keuangannya baik, ia rajin pula berjamaah di masjid, ketika ia dapat proyek besar, ia langsung bersedekah sebagian kecil hasil dari proyeknya untuk kesejahtaraan anak yatim. Para janda, kepentingan dakwah, renovasi masjid dan lainnya. Ataupun ketika sehat, ia tidak pernah berhenti belajar ilmu agama, meskipun ia termasuk dari kalangan orang mampu misalnya. Dengan BMW nya, minimal 3 kali seminggu dia putar-putar di ibukota mendatangi majelis taklim, belajar Qur’an, belajar hadist, atau bahkan belajar nahwu shorof. Di akal sehatpun kita pasti tercegang sekaligus senang melihat seseorang seperti ini dengan semua yang dimilikinya yang digunakan untuk mendekat kepada Allah. Mungkin tanpa sengaja bibir akan berkata lirih: ..”Hmm anak soleh. Dah kaya bagus lagi agamanya.”

Anak-anaku:
Masa Muda, Dipakai Taat Lagi
Coba perhatikan hadist diatas, nasihat itu diberikan Nabi Saw kepada Ibnu Abbas. Ibnu Abbas itu masih berusia 13 tahun ketika Rasulullah wafat. Jadi kira-kira pemmberian nasehat ketika Ibnu Abbas dibawah usia 13 tahun. Pastilah ada pertanyaan dalam batin:
,” Kenapa nasihat itu nggak dikasih ama yang dah tua? Bukankah orang yang dah dewasa itu dah banyak masalah? Kok malah dikasih tahu ke anak kecil?? Anak kecil umur segitu kan biasanya masih senang bermain??
Nah inilah kuncinya, seakan-akan Nabi wanti-wanti baik pada generasi muda ataupun pada orang tua, agar mempersiapkan diri, agar diarahkan selalu dekat dengan Allah. Sebelum datang dimana semua persoalan hidup akan datang menghadang.
Apakah berdekatan dengan Allah itu di kala bahagia atau di kala muda, akan membuat persoalan atau kekecewaan hidup itu hilang??
Bukan begitu, karena setiap orang antara susah senang pasti ada. Namun solusi penyelesain pastilah Allah akan berikan, manakala orang itu sebelumnya, ketika bahagia, ketika senang, atau bahkan di kala muda sudah dekat dengan Allah.
Coba saja misalnya seseorang yang akan meminta bantuan kepada seseorang, bukankah orang itu akan langsung memberi bantuan manakala ia mengenal betul yang memintanya?

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) yang mendekatkan diri kepada Nya. Supaya kamu mendapat keuntungan.” (QS. Al-Maidah: 35)

Anak-anaku:
Dengan semua kesulitan yang kita jalani untuk mendekat kepada Allah, baik dengan cara mencari ilmu agama, membahagiakan anak yatim, membantu dakwah dan lainnya, tentulah Allah akan mengingat orang itu dikala sedih dan nestapa.

putriku

oleh Darmawan Soegandar pada 16 Oktober 2009 jam 22:58
aku
cinta kau
putriku

karena
aku
cinta kau

hanya itu alasanku mencintaimu
kenapa aku mencintaimu?

karena
aku
cinta kau

itu saja!

doa ayah buat engkau Nazwa Mumtaz Putrina Darmawan

oleh Darmawan Soegandar pada 26 Oktober 2009 jam 10:13
anakku najwa mumtaz (yang baru saja lahir 6.15 26-10-2009),
ingatlah selalu doa ayah untukmu;
alhamdulillah,
semoga engkau menjadi mujahid hebat di kelak kemudian hari
atau
setidaknya bersuamikan/memiliki keturunan mujahid hebat
dan
zuhud terhadap harta dunia.
disayang kawan,
dihormati musuh2 Allah,
pinter teu guminter,
santun bertutur berprilaku,

(berilmu seperti ali, berkecukupan seperti abdurahman bin auf, bijak seperti khodijah, pintar memasak seperti fatimah, keras berpendirian seperti umar, berhati halus seperti abu bakar, berjuang layaknya salahudin. dan memenuhi 7 sifat ibadurrahman yang di inginkan Rabb. sahabatku)

amien.

anakku sayang ayah cinta kau!
smoga engkau tau!

(untuk engkau anakku ke 6 semoga Allah merahmati aku dan istriku dan ke 6 putriku! amien..)

NAZWA AKU CINTA KAU!

oleh Darmawan Soegandar pada 29 November 2009 jam 9:20
aku memelukmu tidak dalam rindu yang itu itu lagi, karena;
setiap berikutnya aku terahmati dengan bola mata mu
aku yakin kau pun begitu

aku memelukmu tidak dalam rindu yang itu itu lagi, karena;
setiap berikutnya aku tergila dengan indah bibirmu
aku yakin kau pun begitu

aku memelukmu tidak dalam rindu yang itu itu lagi, karena;
setiap berikutnya aku mengharu dengan mungilnya tubuhmu
aku yakin kau pun begitu

aku memelukmu tidak dalam rindu yang itu itu lagi, karena;
setiap berikutnya aku terasuki dengan percaya yang kau tasbihkan kepadaku
aku yakin kau pun begitu

aku memelukmu tidak dalam rindu yang itu itu lagi, karena;
aku cinta kau
aku yakin kau pun begitu

Nazwa Mumtaz Putrina Darmawan
aku yakinkan engkau sekali lagi
aku punya cinta
dan kutitipkan di antaranya untukmu

anakku sayang
aku cinta kau!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar