Minggu, 12 Mei 2013

Ekonomika Idul Qurban

Berkurban merumakan ibadah yang sudah jelas hukum acaranya.. sepertinya semua orang tahu.. tapi coba kita berhitung dengan pendekatan materialistik.
Harga pasar daging embe adalah Rp. 40 ribu sekilo pada harga normal, sedangkan harga embe spesial kurban dengan berat 15 kg (tulang + daging) sekitar Rp. 1,6 juta jadi harga daging embe spesial kurban Rp. 177.777 lebih 78 sen per kg. dengan perhitungan berat bersih daging embe sekitar 9an kg. itu kalau kualitas embenya bagus!
Berarti terdapat selisih Rp. 137.777 + 78 sen. wah besar ya..? slama ini orang akan berdalih bahwa berkurban tidak boleh menghitung untung rugi. bener juga sih, karena kita dilarang memperhitunkan untung rugi dalam beribadah. tapi sepertinya maksud Allah bukan gitu deh. yang Ia maksud adalah jangan menghitung berapa untung yang kita dapat dari beribadah dan berapa kerugian yang kita terima! tapi apakah kita boleh melakukan perhitungan pada sisi lain? seperti ilustrasi harga di atas?
ini sih cuma sekedar ide.. coba kita perhatikan dalam setiap hadist dan ayat AlQuran yang kita kenal soal berkurban.. apasih tujuan berkurban? berbagi kan?
Jadi kenapa tidak kita akalin aj tuh tukang embe? taro lah embe kualitas super itu harganya rata-rata untuk ukuran bandung Rp. 2,5 jt dengan berat daging bersih sekitar 15kg.. wah.. mahal amat? padahal harga dasarnya Rp. 40 ribu? apalagi hari-hari tasrik gini.. harganya bisa jatuh tuh harga embe haha
jadi kita akalin tuh
  1. Kita beli embe sehat dengan kualitas normal dengan harga Rp.1,6 juta. itu dapet embe yang cakep lah.. dengan asumsi dapet 15 kg tulang+daging
  2. Kita beli daging embe di carefour sebannyak 20kg daging seharga Rp. 800 ribu kemudian beli jeroan 10kg seharga Rp.150 ribu
Jadi dengan uang Rp. 2,5 juta + Rp.50 ribu kita dapet 45kg daging+tulang+jeroan haha bandingin dengan harga sapi spesial kurban15kg daging bersih kita harus keluarin uang sekitar Rp. 10 juta haha bayangin kalo saya berkuraban sekeluarga ada 4 orang (saya+irra+mega+upi) dengan metode" Ekonomika Idul Kurban" maka kita bisa berbagi kebahagiaan dengan 180kg daging+tulang+jeroan haha jauh dari model kurban konvensional kan?

ok sekarang kita bicara hukum agama dalam melaksanakan metode " Ekonomika Idul Kurban"
  1. Apakah hukum berkurban yang saya sekeluarga telah terpenuhi? sudah kan? haha
  2. Apakah jika saya bersedekah pada hari raya Kurban di larang? tidak kan?
  3. Apakah keutamaan berkurban dan bersedekah bisa diperbandingkan? jujur saja..ngga tau kan?, karena kita bukan Tuhan.. ya terserah nanti Tuhan yang nentuin..
  4. Tapi pertanyaan pokoknya adalah: apakah tujuan utama berbagi kebahagiaan di hari raya kurban dengan metode saya berdampak lebih luas? dan tanpa melanggar syariat? jujur saja kita mesti jawab bahwa tanpa melanggar syariat, metode saya bisa lebih dirasakan banyak orang..
Tentu saja kita tidak boleh berpikir, ya sudah.. kenapa kita tidak beli daging aja semua uangnya? hehe ya engga lah. karena Berkurban itu termasuk ibadah yang telah jelas hukum acaranya. diatur secara rinci dalam banyak hadits. dan bid'ah hukumnya jika kita menambah atau mengurangi hukum Allah dalam beribadah, dan pelakunya berakhir di neraka.. naudzubillah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar